Ketakutan melanda pasar finansial pada Kamis (16/6), dan sejumlah nilai saham di Wall Street jatuh di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa ekonomi dunia yang masih tertatih-tatih dapat masuk ke dalam jurang resesi akibat suku bunga yang tinggi.
Standard&Poor500 turun sebesar 3,3 persen setelah sehari sebelumnya sempat naik sebesar 1,5 persen. Analis memperingatkan akan terdapat pergolakan akibat ketidakpastian akan langkah yang diambil oleh Bank Sentral Amerika Serikat dan bank sentral negara-negara lain, dalam soal apakah kebijakan peningkatan suku bunga dapat mengendalikan inflasi atau justru menyebabkan resesi.
Sementara itu, Dow Jones kehilangan sebesar 2,4 persen dan sesaat turun lebih dari 900 poin. Nilai Nasdaq sendiri turun sebesar 4,1 persen.
Your browser doesn’t support HTML5
Pasar saham di seluruh Eropa juga mengalami hal serupa setelah bank sentral di sejumlah negara di kawasan itu mengikuti langkah yang diambil oleh Bank Sentral Amerika. Bank of England menaikkan suku bunga utama untuk kelima kalinya sejak Desember, meskipun hanya 0,25 persen dibandingkan 0,75 persen yang diberlakukan oleh Bank Sentral Amerika.
Bank Sentral Swiss juga menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sebesar setengah poin.
Bank Sentral Jepang pada Kamis memulai pertemuan selama dua hari. Meskipun tidak menaikkan suku bunga, namun Bank Sentral Jepang melakukan gerakan perlambanan ekonomi yang oleh investor sebut "agresif." [jm/em]