Wapres AS: China Kurang Inovasi

Wakil Presiden Amerika Joe Biden dalam upacara kelulusan Akademi Angkatan Udara di Colorado (28/5).(AP/Brennan Linsley)

China diperkirakan kalangan luas nanti sebelum 2020 akan melampaui Amerika Serikat sebagai ekonomi terbesar di dunia, dalam hal produk domestik bruto.
Wakil Presiden Amerika Joe Biden menggunakan pidato mengenai kebijakan luar negeri Rabu (28/5) untuk membantah kekhawatiran mengenai kekuatan ekonomi China.

Berpidato di hadapan para lulusan Akademi Angkatan Udara di Colorado, Biden mengakui China “menghasilkan enam hingga delapan kali lebih banyak ilmuwan dan insinyur daripada Amerika.”

Tetapi, ia mengatakan, “Saya menantang kalian, coba sebut satu proyek inovatif, satu perubahan inovatif, satu produk inovatif yang telah dihasilkan China."

Biden mengemukakan bahwa pada 1990-an, ketika ia mengatakan banyak orang di Amerika Serikat takut Jepang yang maju pesat akan “menghabiskan rejeki kita, bahwa Jepang adalah masa depan.”

Ia secara tidak langsung mengatakan China telah menggantikan Jepang sebagai penantang ekonomi baru terhadap Amerika Serikat, sementara mengatakan ia berharap baik China maupun Jepang sukses.

China diperkirakan kalangan luas nanti sebelum 2020 akan melampaui Amerika Serikat sebagai ekonomi terbesar di dunia, dalam hal produk domestik bruto.

Namun, meski tumbuh dengan cepat selama puluhan tahun, ekonomi China menghadapi tantangan besar, termasuk kesenjangan pendapatan yang lebar, korupsi, dan polusi.