Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris, pada Senin (27/3), menjanjikan bantuan lebih dari $100 juta untuk Ghana dan menekankan bahwa kepentingan AS di negara-negara Afrika melampaui persaingannya dengan China, pada hari pertama dari kunjungannya selama satu minggu ke benua tersebut.
Harris mengatakan bahwa AS akan memberi bantuan lebih dari $139 juta, yang sebagian besar akan digunakan untuk mendukung pencegahan konflik di wilayah Sahel, tempat ekstremis Islam memperluas jejak mereka.
Ia berbicara di Jubilee House, istana kepresidenan Ghana, bersama Presiden Ghana, Nana Akufo-Addo.
BACA JUGA: Kelompok Riset: Situasi di Republik Afrika Tengah Mengkhawatirkan"Untuk membantu mengatasi ancaman ekstremisme kekerasan dan ketidakstabilan, hari ini saya dengan senang hati mengumumkan bantuan senilai $100 juta untuk mendukung Benin, Ghana, Guinea, Pantai Gading, dan Togo," katanya.
“Hari ini, pendanaan dan pengumuman yang baru saja saya buat akan membantu rencana itu dilakukan dan akan mengatasi masalah keamanan, tata kelola, dan pembangunan di wilayah tersebut," tambahnya
Harris adalah pejabat tinggi AS kelima yang mengunjungi benua itu tahun ini, dan ia menepis kritik bahwa AS melihat negara-negara Afrika melalui lensa persaingannya sendiri dengan China, yang telah membangun proyek prasarana besar-besaran dan meminjamkan miliaran dolar ke negara-negara Afrika dalam apa yang dianggap oleh banyak pihak sebagai upaya perebutan pengaruh dan akses.
“Presiden (Biden) dan saya telah berdiskusi mengenai topik ini, namun pembicaraan (yang kami lakukan) bukanlah tentang China, melainkan tentang hubungan langsung yang penting dan abadi yang AS bangun dengan Ghana serta negara-negara Afrika," ujarnya. [ps/rs]