Amerika dan Uni Eropa telah mengenakan sanksi terhadap sekelompok perorangan dan perusahaan Rusia setelah Rusia mencaplok Semenanjung Krimea Ukraina Maret.
Wakil Presiden AS Joe Biden mengatakan Amerika Serikat akan bekerjasama dengan mitra-mitranya untuk mengenakan “tindakan lebih jauh terhadap Rusia” jika negara itu tidak menggunakan pengaruhnya untuk membantu menghentikan kekerasan separatis di Ukraina timur.
Gedung Putih mengatakan Biden berbicara melalui telepon Rabu (18/6) dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko, dan bahwa kedua pemimpin berjanji untuk “tetap berkomunikasi” menjelang pertemuan para pemimpin Uni Eropa pekan depan.
Amerika dan Uni Eropa telah mengenakan sanksi terhadap sekelompok perorangan dan perusahaan Rusia setelah Rusia mencaplok Semenanjung Krimea Ukraina Maret.
Kaum separatis pro-Rusia telah berbulan-bulan melancarkan pemberontakan di Ukraina timur, yang menurut PBB Rabu menggunakan pembunuhan, penyiksaan dan penculikan untuk menimbulkan “suasana ketakutan.”
Gianni Magazzeni, seorang pejabat kantor hak asasi PBB, mengatakan keadaan itu telah menciptakan tantangan bagi orang-orang yang terkurung dalam pertempuran.
Pimpinan hak asasi manusia PBB Navi Pillay mendesak kaum separatis bersenjata agar menghentikan tindakan yang mengakibatkan penderitaan dan kehancuran di daerah Donetsk dan Luhansk. Dia mengatakan “sudah waktunya untuk meletakkan senjata dan mulai berbicara.”
Gedung Putih mengatakan Biden berbicara melalui telepon Rabu (18/6) dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko, dan bahwa kedua pemimpin berjanji untuk “tetap berkomunikasi” menjelang pertemuan para pemimpin Uni Eropa pekan depan.
Amerika dan Uni Eropa telah mengenakan sanksi terhadap sekelompok perorangan dan perusahaan Rusia setelah Rusia mencaplok Semenanjung Krimea Ukraina Maret.
Kaum separatis pro-Rusia telah berbulan-bulan melancarkan pemberontakan di Ukraina timur, yang menurut PBB Rabu menggunakan pembunuhan, penyiksaan dan penculikan untuk menimbulkan “suasana ketakutan.”
Gianni Magazzeni, seorang pejabat kantor hak asasi PBB, mengatakan keadaan itu telah menciptakan tantangan bagi orang-orang yang terkurung dalam pertempuran.
Pimpinan hak asasi manusia PBB Navi Pillay mendesak kaum separatis bersenjata agar menghentikan tindakan yang mengakibatkan penderitaan dan kehancuran di daerah Donetsk dan Luhansk. Dia mengatakan “sudah waktunya untuk meletakkan senjata dan mulai berbicara.”