Wakil Presiden AS Mike Pence menekankan kuatnya aliansi AS dengan Korea Selatan beberapa jam setelah gagalnya uji coba rudal terbaru oleh Korea Utara.
Keadaan sekarang “menantang,” tetapi “persekutuan bersejarah AS dengan rakyat Korea Selatan yang berani lebih kuat daripada kapanpun,” kata Pence hari Minggu di Seoul dalam makan malam
bersama bagi anggota keluarga pasukan Amerika yang dipangkalkan di Korea Selatan.
“Provokasi pagi ini dari Korut menandai peringatan terbaru mengenai risiko yang kalian hadapi setiap hari dalam mempertahankan kebebasan rakyat Korea Selatan dan mempertahankan kepentingan AS di wilayah ini,” kata Pence.
Minggu pagi harinya, dia menghadiri kebaktian gereja untuk merayakan Paskah bersama para anggota militer.
Menurut Associated Press, misi Pence dalam perjalanan pertamanya ke Asia adalah untuk menjelaskan kepada para pemimpin di Jepang, Indonesia, Australia dan Korea Selatan mengenai kebijakan yang disebut “tekanan dan keterlibatan maksimal” untuk meningkatkan tekanan terhadap Korea Utara.
Belum ada rincian lain mengenai kebijakan baru itu.
Peluncuran misil yang gagal dari pelabuhan di kota Sinpo Korea Utara itu terjadi sehari setelah parade militer besar-besaran di ibukota Korea Utara yang dianggap banyak negara sebagai unjuk kekuatan oleh pemerintahan Kim Jong Un. Namun Pyongyang tidak melakukan uji coba nuklir bawah tanah seperti yang diantisipasi sebelumnya.
Sementara di Florida, Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan kepuasan dengan tawarannya untuk melonggarkan peraturan perdagangan dengan China apabila China mau membantu mengekang program nuklir Korut.
“Mengapa saya harus menyebut China sebagai manipulator mata uang ketika mereka bekerja sama dengan kita mengenai masalah Korea Utara? Katanya lewat Twitter. “Kita lihat apa yang akan terjadi!”
Washington telah melakukan tindakan diplomatik yang tegas bersama sejumlah negara untuk membujuk pemimpin Korea Utara agar mengakhiri usahanya mengembangkan senjata nuklir. [vm/ii]