Wakil Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengecam para pengusaha yang dikatakannya mengguncang negara tersebut saat Presiden Chaves masih dalam proses penyembuhan, Sabtu (19/1).
Chavez belum muncul atau terdengar di muka umum selama lima pekan sejak operasi terakhirnya di Kuba, dan wakilnya Nicolas Maduro tampak memainkan peran lebih jelas sebagai wajah pemerintah.
Kantor berita Reuters melaporkan Wakil Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengecam para pengusaha negara itu, hari Sabtu (19/1). Menurut Maduro, para pengusaha tersebut berusaha mengguncang Venezuela, di saat Presiden Hugo Chavez tengah dalam proses penyembuhan dari operasi penyakit kankernya.
Maduro membantah pihak oposisi yang menuduhnya menyebabkan ekonomi Venezuela memburuk akibat inflasi setinggi 20 persen dan berbagai kekurangan lainnya di negara tersebut, dan menyebut tuduhan tersebut sebagai kampanye jahat terhadap proyek Presiden Chavez, yang berhaluan kiri itu.
Sementara Chavez tidak memerintah, Maduro - mantan supir bis yang pernah menjabat sebagai menteri luar negeri Venezuela tersebut, kian sering menggantikan setelan busana jasnya dengan pakaian olahraga biasa, gaya yang lebih disukai Presiden Chavez.
Wapres Venezuela Nicolas Maduro semakin sering melakukan kampanye di televisi sehingga lawan-lawannya mengatakan ia mencari dukungan sementara Presiden Hugo Chavez masih berobat di Kuba.
Maduro mengunjungi pasar Sabtu mempromosikan sayur-mayur, minyak goreng dan makanan lain dengan harga murah yang disubsidi pemerintah. Ia juga meresmikan sebuah perumahan publik dan sebuah sekolah.
“Maduro berkampanye, bersiap-siaplah,” kata pemimpin oposisi Henrique Capriles dalam sebuah pesan di akun Twitternya Jumat malam. Politisi oposisi lainnya mempertanyakan kasak-kusuk Maduro ini, katanya ini merupakan usaha untuk membuat dirinya lebih akrab dengan warga Venezuela dan pada akhirnya menjadikan dirinya seorang kandidat presiden.
Sebelum operasi kanker yang terakhir, Chavez mengatakan kalau penyakitnya menyebabkan dirinya tidak bisa menjabat lagi, Maduro akan ikut pemilihan baru guna menggantikan dirinya. Chavez tidak berbicara kepada rakyatnya dan tidak terlihat selama lebih dari lima minggu. Maduro mengungkapkan keyakinannya Sabtu bahwa Chavez akan pulang kembali dari Kuba setelah selesai pengobatannya.
Pengambilan keputusan atas sejumlah masalah penting tampaknya ditunda sementara Chavez, yang berusia 58 tahun, sedang berusaha pulih dari operasi keempat penyakit kanker yang dideritanya. Keputusan penting tersebut diantaranya adalah persoalan devaluasi mata uang bolivar yang dikatakan para ekonom setempat semestinya sudah lama harus ditangani.
Kantor berita Reuters melaporkan Wakil Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengecam para pengusaha negara itu, hari Sabtu (19/1). Menurut Maduro, para pengusaha tersebut berusaha mengguncang Venezuela, di saat Presiden Hugo Chavez tengah dalam proses penyembuhan dari operasi penyakit kankernya.
Maduro membantah pihak oposisi yang menuduhnya menyebabkan ekonomi Venezuela memburuk akibat inflasi setinggi 20 persen dan berbagai kekurangan lainnya di negara tersebut, dan menyebut tuduhan tersebut sebagai kampanye jahat terhadap proyek Presiden Chavez, yang berhaluan kiri itu.
Sementara Chavez tidak memerintah, Maduro - mantan supir bis yang pernah menjabat sebagai menteri luar negeri Venezuela tersebut, kian sering menggantikan setelan busana jasnya dengan pakaian olahraga biasa, gaya yang lebih disukai Presiden Chavez.
Wapres Venezuela Nicolas Maduro semakin sering melakukan kampanye di televisi sehingga lawan-lawannya mengatakan ia mencari dukungan sementara Presiden Hugo Chavez masih berobat di Kuba.
Maduro mengunjungi pasar Sabtu mempromosikan sayur-mayur, minyak goreng dan makanan lain dengan harga murah yang disubsidi pemerintah. Ia juga meresmikan sebuah perumahan publik dan sebuah sekolah.
“Maduro berkampanye, bersiap-siaplah,” kata pemimpin oposisi Henrique Capriles dalam sebuah pesan di akun Twitternya Jumat malam. Politisi oposisi lainnya mempertanyakan kasak-kusuk Maduro ini, katanya ini merupakan usaha untuk membuat dirinya lebih akrab dengan warga Venezuela dan pada akhirnya menjadikan dirinya seorang kandidat presiden.
Sebelum operasi kanker yang terakhir, Chavez mengatakan kalau penyakitnya menyebabkan dirinya tidak bisa menjabat lagi, Maduro akan ikut pemilihan baru guna menggantikan dirinya. Chavez tidak berbicara kepada rakyatnya dan tidak terlihat selama lebih dari lima minggu. Maduro mengungkapkan keyakinannya Sabtu bahwa Chavez akan pulang kembali dari Kuba setelah selesai pengobatannya.
Pengambilan keputusan atas sejumlah masalah penting tampaknya ditunda sementara Chavez, yang berusia 58 tahun, sedang berusaha pulih dari operasi keempat penyakit kanker yang dideritanya. Keputusan penting tersebut diantaranya adalah persoalan devaluasi mata uang bolivar yang dikatakan para ekonom setempat semestinya sudah lama harus ditangani.