Ratusan warga Arab di Israel, Rabu (23/8), berunjuk rasa di pemakaman seorang pemimpin komunitas yang terbunuh. Mereka menyuarakan kemarahan atas apa yang mereka katakan sebagai kegagalan pemerintah Israel untuk mengekang lonjakan kekerasan kriminal yang melanda komunitas mereka.
Para pelayat mengibarkan bendera hitam dan mengenakan kaus hitam bergambar Abdelrahman Kashua, 55. Ia adalah direktur kota Tira di Israel tengah, dan ayah dari lima anak yang dijuluki "martir reformasi." Pembunuhannya masih belum terpecahkan.
Puluhan orang melakukan protes di luar kantor polisi setempat setelah pemakaman.
BACA JUGA: 2 Warga Palestina Tewas dalam Insiden Terpisah Kekerasan Terbaru di Tepi BaratPerdana Menteri Benjamin Netanyahu, Selasa, mengatakan pembunuhan Kashua "melampaui batas" dan menegaskan janjinya akan melibatkan badan intelijen dalam negeri Shin Bet untuk memberantas kejahatan di komunitas Arab. Semua warga Israel harus hidup dalam keamanan dan tidak berada di bawah bayang-bayang ancaman terorisme internal.”
Setidaknya 150 orang Arab di Israel telah dibunuh sejak Januari, lebih dari dua kali lipat angka kematian dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan jumlah tertinggi sejak 2014. Menurut kelompok-kelompok advokasi yang menyimpan catatan, polisi telah menyelesaikan sekitar 8% kasus tahun ini. Polisi mengatakan mereka telah meningkatkan upaya untuk memerangi kejahatan di dalam komunitas Arab.
Warga Arab, yang sebagian besar adalah keturunan orang Palestina yang tetap tinggal di Israel setelah perang 1948 seputar pembentukan Israel, merupakan seperlima dari populasi negara tersebut. [ka/lt]