Jeffery Woodke, warga negara Amerika yang selama lebih dari enam tahun ditahan di Afrika Barat, telah dibebaskan. Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan, Senin (20/3).
Woodke diculik dari rumahnya di Abalak, Niger, tempat ia bertugas sebagai pekerja bantuan kemanusiaan. Pada 14 Oktober 2016, orang-orang menyergapnya setelah membunuh pengawalnya. Di bawah todongan senjata, mereka memaksa Woodke masuk truk, lalu membawanya ke perbatasan dengan Mali.
Menurut menteri dalam negeri Niger, Hamadou Souley, pihak berwenang Niger mendapatkan pembebasan Woodke dari Jama'at Nusrat al-Islam wal-Muslimin, atau JNIM, kelompok teroris yang aktif di Afrika Barat dan Sahel. Perkembangan itu terjadi beberapa hari setelah Menteri Luar Negeri Amerika, Antony Blinken, mengunjungi Niger.
Blinken mengatakan, "Saya ingin berterima kasih kepada pemerintah Niger atas bantuan penting dalam membawanya pulang. Saya juga ingin berterima kasih kepada tim kami, semua yang telah bekerja di departemen untuk membawanya pulang.”
BACA JUGA: Pasukan Khusus AS Latihan Gabungan dengan Tentara Afrika BaratKepada harian New York Times, istri Woodke, Els Woodke, mengatakan bahwa dia diberitahu tentang pembebasannya dan diberitahu bahwa dia berada di ibu kota Niger, Niamey. Seorang pejabat Amerika mengukuhkan bahwa Woodke berada di Niamey. Ia, kata pejabat itu, sedang dievaluasi secara medis. Pejabat senior lain di pemerintahan mengatakan bahwa Amerika tidak membayar uang tebusan atau membuat konsesi lain.
Wartawan Prancis Olivier Dubois juga dibebaskan setelah diculik pada 8 April 2021 di Mali. Dubois mengunggah video di Twitter, mengatakan bahwa dia lelah tetapi merasa baik-baik saja.
Reporters Without Borders, Senin, merilis pernyataan. Organisasi hak asasi media tersebut mengatakan "sangat gembira dan sangat lega" atas dibebaskannya Dubois. Organisasi tersebut telah lama berkampanye untuk pembebasannya.[ka/lt]