Warga AS di Jakarta rayakan kemenangan Obama, sementara berbagai tokoh di Indonesia memberikan harapannya untuk presiden AS itu.
JAKARTA —
Sorak sorai kegembiraan terdengar dari restoran Amigos di Kuningan, Jakarta Selatan, tempat acara menonton bersama penghitungan suara pemilihan presiden AS diadakan pada Rabu (7/11).
Ketua Democrats Abroad Indonesia Arian Ardie mengatakan kepada VOA ia sangat antusias dengan dengan kemenangan Obama.
“Kemenangan yang hebat bagi Obama! Bagi warga Amerika dan juga bagi Indonesia. Obama sudah membuktikan dirinya sebagai pemimpin dunia yang hebat dan ia akan sangat bersungguh-sungguh melanjutkan hubungan yang baik antara Indonesia dan Amerika Serikat,” ujar Arian.
Ia menambahkan bahwa pada masa jabatan kedua, Obama harus merangkul semua kalangan dalam menghadapi masalah ekonomi di Amerika Serikat sekaligus masalah di Timur Tengah. Obama, menurut Ardi, harus mampu menjalin kerjasama yang baik antara partai Demokrat dengan partai Republik.
Sementara itu, direktur Friends of Obama Ron Mullers berharap, hubungan Indonesia dengan Amerika akan lebih baik.
“Obama melakukan tugasnya sebagai presiden dengan baik. Dengan Obama sebagai presiden lagi, ia kenal baik dengan Indonesia, mengenal orang-orang Indonesia, budaya Indonesia, maka Obama akan lebih mendukung kemakmuran di Indonesia termasuk juga kemakmuran warga Amerika yang tinggal di Indonesia,” ujarnya.
Acara nonton bersama penghitungan suara pemilihan Presiden Amerika Serikat di gelar tidak hanya di Amigos, tapi juga di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat dan dihadiri oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Scott Marciel.
Kemenangan Obama juga dirayakan murid-murid SDN 01 Besuki Menteng, tempat Obama pernah bersekolah. Murid-murid terus meneriakkan nama Obama saat mengetahui kemenangannya.
“Obama pintar, orangnya baik,” ujar salah seorang siswa.
Pengamat hubungan internasional dari Universitas Pertahanan, Bantarto Bandoro mengatakan, warga Amerika Serikat masih memberikan kesempatan pada Obama untuk memulihkan kelesuan perekonomian Amerika Serikat, khususnya di bidang tenaga kerja.
“Kemenangannya sudah bisa diprediksi oleh banyak orang. Masyarakat (di Amerika Serikat) masih menghendaki Obama memperbaiki apa yang dianggap kurang dalam kebijakkan di dalam negeri. Masalah dalam negeri yang akan menjadi perhatian Obama kali ini sebagai sebuah koreksi atas masa pemerintah yang gagal memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat Amerika Serikat,” ujarnya.
Wakil Direktur Human Rights Working Group Chairul Anam berharap kemenangan Obama dapat memberikan dampak positif bagi penyelesaian berbagai kasus hak asasi manusia di Indonesia, seperti penyelesaian kasus kematian aktivis HAM Munir dan juga soal penyelesaian damai di Papua.
Obama, kata Anam, harus meminta pemerintah Indonesia untuk segera mengevaluasi pendekatan keamanan di Papua karena jika tidak maka kekerasan di Papua akan terus terjadi.
“Konteks ini bukan mengajak Amerika untuk intervensi Indonesia. Konteks ini melihat bagaimana kemampuan Obama untuk mendorong proses-proses dialogis dan perdamaian serta memperjuangkan hal-hal yang mendasar sesuai dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia,” ujarnya.
Ketua Umum Nahdatul Ulama Said Aqil Siradj juga menyambut gembira kemenangan Obama ini. Ia menilai Obama merupakan presiden Amerika yang paling mengenal Islam dan budaya timur.
Ia berharap Obama dapat lebih menegakkan keadilan dan hak asasi manusia dengan seadil-adilnya khususnya untuk dunia Islam.
“Satu-satunya presiden Amerika yang pidato dengan terang-terangan Islam bukan agama teroris, Islam bukan agama radikal, baik dalam pidato di Amerika maupun di Mesir,” ujarnya.
“Ia berjanji akan sangat hormat dengan agama Islam. Tidak menyamakan semua masalah. Bahwa di dalam Islam ada oknum atau sekelompok kecil yang radikal, iya, tetapi Islamnya sendiri jauh dari tindakan seperti itu.”
Direktur Moderate Muslim Society Zuhairi Misrawi menyatakan dialog antara Islam dengan dunia barat termasuk Amerika harus terus dilakukan.
Zuhairi juga berharap agar konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel dapat segera diselesaikan dan Obama dengan mengakui kemerdekaan Palestina.
Ketua Democrats Abroad Indonesia Arian Ardie mengatakan kepada VOA ia sangat antusias dengan dengan kemenangan Obama.
“Kemenangan yang hebat bagi Obama! Bagi warga Amerika dan juga bagi Indonesia. Obama sudah membuktikan dirinya sebagai pemimpin dunia yang hebat dan ia akan sangat bersungguh-sungguh melanjutkan hubungan yang baik antara Indonesia dan Amerika Serikat,” ujar Arian.
Ia menambahkan bahwa pada masa jabatan kedua, Obama harus merangkul semua kalangan dalam menghadapi masalah ekonomi di Amerika Serikat sekaligus masalah di Timur Tengah. Obama, menurut Ardi, harus mampu menjalin kerjasama yang baik antara partai Demokrat dengan partai Republik.
Sementara itu, direktur Friends of Obama Ron Mullers berharap, hubungan Indonesia dengan Amerika akan lebih baik.
“Obama melakukan tugasnya sebagai presiden dengan baik. Dengan Obama sebagai presiden lagi, ia kenal baik dengan Indonesia, mengenal orang-orang Indonesia, budaya Indonesia, maka Obama akan lebih mendukung kemakmuran di Indonesia termasuk juga kemakmuran warga Amerika yang tinggal di Indonesia,” ujarnya.
Acara nonton bersama penghitungan suara pemilihan Presiden Amerika Serikat di gelar tidak hanya di Amigos, tapi juga di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat dan dihadiri oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Scott Marciel.
Kemenangan Obama juga dirayakan murid-murid SDN 01 Besuki Menteng, tempat Obama pernah bersekolah. Murid-murid terus meneriakkan nama Obama saat mengetahui kemenangannya.
“Obama pintar, orangnya baik,” ujar salah seorang siswa.
Pengamat hubungan internasional dari Universitas Pertahanan, Bantarto Bandoro mengatakan, warga Amerika Serikat masih memberikan kesempatan pada Obama untuk memulihkan kelesuan perekonomian Amerika Serikat, khususnya di bidang tenaga kerja.
“Kemenangannya sudah bisa diprediksi oleh banyak orang. Masyarakat (di Amerika Serikat) masih menghendaki Obama memperbaiki apa yang dianggap kurang dalam kebijakkan di dalam negeri. Masalah dalam negeri yang akan menjadi perhatian Obama kali ini sebagai sebuah koreksi atas masa pemerintah yang gagal memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat Amerika Serikat,” ujarnya.
Wakil Direktur Human Rights Working Group Chairul Anam berharap kemenangan Obama dapat memberikan dampak positif bagi penyelesaian berbagai kasus hak asasi manusia di Indonesia, seperti penyelesaian kasus kematian aktivis HAM Munir dan juga soal penyelesaian damai di Papua.
Obama, kata Anam, harus meminta pemerintah Indonesia untuk segera mengevaluasi pendekatan keamanan di Papua karena jika tidak maka kekerasan di Papua akan terus terjadi.
“Konteks ini bukan mengajak Amerika untuk intervensi Indonesia. Konteks ini melihat bagaimana kemampuan Obama untuk mendorong proses-proses dialogis dan perdamaian serta memperjuangkan hal-hal yang mendasar sesuai dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia,” ujarnya.
Ketua Umum Nahdatul Ulama Said Aqil Siradj juga menyambut gembira kemenangan Obama ini. Ia menilai Obama merupakan presiden Amerika yang paling mengenal Islam dan budaya timur.
Ia berharap Obama dapat lebih menegakkan keadilan dan hak asasi manusia dengan seadil-adilnya khususnya untuk dunia Islam.
“Satu-satunya presiden Amerika yang pidato dengan terang-terangan Islam bukan agama teroris, Islam bukan agama radikal, baik dalam pidato di Amerika maupun di Mesir,” ujarnya.
“Ia berjanji akan sangat hormat dengan agama Islam. Tidak menyamakan semua masalah. Bahwa di dalam Islam ada oknum atau sekelompok kecil yang radikal, iya, tetapi Islamnya sendiri jauh dari tindakan seperti itu.”
Direktur Moderate Muslim Society Zuhairi Misrawi menyatakan dialog antara Islam dengan dunia barat termasuk Amerika harus terus dilakukan.
Zuhairi juga berharap agar konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel dapat segera diselesaikan dan Obama dengan mengakui kemerdekaan Palestina.