Warga Beijing, Selasa (6/12) bergegas untuk mendapatkan obat demam dan pilek, sementara pelonggaran langkah-langkah pencegahan COVID di China baru-baru ini memicu kekhawatiran yang luas di kalangan masyarakat bahwa mereka kini dapat tertular virus.
Antrean panjang terbentuk di luar sebuah apotek di ibu kota, Beijing. Banyak warga terlihat meninggalkan tempat itu dengan membawa beberapa kantong pasokan medis.
Seorang warga bernama Zhang, 33, mengatakan, “Sekarang ini kasus-kasus di distrik Chaoyang cukup tinggi. Lebih baik menyimpan beberapa persediaan obat.”
Platform obat online, apotek dan perusahaan farmasi dalam beberapa hari belakangan melaporkan lonjakan penjualan. JD Health mengatakan bahwa penjualan alat tes antigen melonjak 344% dalam pekan antara 28 November dan 4 Desember dibandingkan dengan pekan sebelumnya. [uh/lt]