Warga Inggris yang Disandera Bebas di Somalia

Warga Inggris, Judith Tebbutt (56 tahun) di Adado, Somalia, setelah dibebaskan oleh militan Somalia (21/3).

Seorang wanita Inggris telah bebas dan tiba di ibukota Kenya setelah ditahan militan di Somalia selama lebih dari setengah tahun.

Kawanan bersenjata Somalia menculik Judith Tebbutt, 56 tahun, dari tempat peristirahatan di pantai terpencil Kenya September lalu.

Saksi mengatakan Tebbutt dibebaskan di kota Addado, Somalia, Rabu dan diterbangkan ke Nairobi. Tebbutt kemudian mengatakan kepada televisi Inggris dia senang telah bebas tapi sangat sedih karena kehilangan suaminya.

Laporan media mengatakan keluarga Tebbutt membayar uang tebusan sekitar 1 juta dolar untuk pembebasannya.

Sejumlah pria bersenjata menculik Judith Tebbutt dan membunuh suaminya David Tebbutt bulan September tahun lalu. Insiden itu terjadi hanya beberapa jam setelah mereka mendaftarkan diri ke sebuah resor mewah, Kiwayu Safari Village, sekitar 40 kilometer di selatan perbatasan Kenya-Somalia. Selain mereka berdua, tidak ada tamu lain di tempat peristirahatan itu.

Pihak berwenang Kenya mendakwa sedikitnya dua tersangka dalam aksi pembunuhan dan penculikan itu.

Issa Sheikh Said didakwa melakukan perampokan dengan kekerasan, namun tuduhan itu dibantahnya. Bekas pekerja resor itu Ali Babitu Kololo menghadapi tuduhan sama. Ia mengatakan, sebuah gang bersenjata memaksanya membawa mereka ke pondok pasangan tersebut.

Pemerintah Kenya menyalahkan kelompok militan Somalia al-Shabab atas gelombang penculikan di Kenya tahun lalu dan mengirim pasukan ke Somalia selatan untuk memerangi kelompok militan itu. Al-Shabab telah membantah terlibat dalam penculikan tersebut.

Keluarga Tebbutt itu berkunjung dari Inggris. David Tebbutt adalah direktur keuangan perusahaan penerbitan Inggris Faber & Faber.