Kelompok hak asasi manusia melaporkan warga Iran berkumpul pada hari Jumat (2/12) untuk menyatakan duka cita atas kematian seorang pria yang dilaporkan telah ditembak mati oleh pasukan keamanan setelah membunyikan klakson mobilnya dalam perayaan, menyusul kekalahan dan tereliminasinya tim nasional Iran dari turnamen Piala Dunia 2022.
Kelompok advokasi Hak Asasi Manusia di Iran yang berbasis di Oslo memposting video di akun Twitter-nya yang menunjukkan ratusan pelayat berkumpul pada Jumat untuk mengenang Mehran Samak yang berusia 27 tahun, di kota Bandar Anzali, Iran barat laut.
Kantor berita Prancis AFP juga mengunggah video di media sosial dari kejadian yang sama.
Sementara beberapa laporan mengatakan Samak dimakamkan pada hari Rabu, pelayat terus berkumpul dan memprotes kematiannya pada hari Kamis dan Jumat.
BACA JUGA: Tim AS-Iran Berhadapan di Piala Dunia, Pemain Tidak Tunjukkan PermusuhanBaik Hak Asasi Manusia di Iran maupun Pusat Hak Asasi Manusia di Iran yang berbasis di New York mengatakan Samak dilaporkan dibunuh Selasa malam di Bandar Anzali oleh pasukan keamanan saat dia membunyikan klakson mobilnya sebagai bagian dari perayaan di kota-kota di berbagai penjuru Iran.
Kekalahan Iran dari Amerika Serikat di turnamen Piala Dunia dikabarkan mendapat tanggapan beragam dari warga Iran. Banyak yang menolak untuk mendukung tim nasional, karena mereka melihat timnas Iran sebagai perwakilan dari pemerintah, yang telah menindak keras aksi-aksi protes anti pemerintah. Aksi protes yang telah berlangsung lebih dari dua bulan itu dipicu oleh kematian seorang wanita muda, Mahsa Amini (22 tahun), dalam tahanan polisi. [lt/pp]