Sejumlah pelayat pada Senin (14/10) tampak menangisi jenazah tentara Israel, Amitai Alon, yang tewas bersama tiga tentara lainnya, dalam serangan drone Hizbullah pada Minggu (13/10).
Pria dan perempuan, tentara dan kerabat, menangis saat tiga tembakan salvo ditembakkan di atas peti jenazah yang dibungkus bendera Israel di Agamon Hula, Israel utara.
“Bagaimana kami bisa membicarakanmu di waktu sebelum ini? Setiap pikiran adalah tentang dirimu, yang tidak berada di sini bersama kami. Dan kami harus mengucapkan selamat jalan padamu, menguras semua energi dalam tubuh kami, saya, dan ayahmu. Saya merasa hati kami diambil dari posisinya tanpa pembiusan,” ujar Hagit, ibu dari Amitai Alon.
Serangan drone ke ruang makan pangkalan militer Israel, dekat kota Binyamina, menewaskan empat tentara dan melukai lebih dari 60 lainnya pada Minggu malam.
BACA JUGA: 18 Orang Tewas dalam Serangan Udara Israel ke Lebanon UtaraPerdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengunjungi lokasi tersebut pada Senin dan berjanji untuk terus “menyerang Hizbullah tanpa ampun di mana pun di Lebanon – termasuk Beirut.”
“Kami tengah bertempur dalam perang yang sulit melawan poros kejahatan Iran yang ingin menghancurkan kami. Mereka tidak akan berhasil. Kami terus berjuang. Kami membayar harga yang mahal, tetapi kami memiliki capaian besar yang akan terus kami raih. Saya ingin menegaskan, kami akan terus menyerang Hizbullah tanpa ampun di mana pun di Lebanon, termasuk di Beirut,” ujar Netanyahu.
Sementara itu, tembakan lintas batas di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon terus berlanjut, dengan serangan Israel yang menewaskan 21 orang di sebuah distrik di Lebanon utara, dan Hizbullah meluncurkan puluhan roket ke Israel. [ns/lt]