Tiga pria bersenjata yang menembak dan membunuh enam orang di sebuah masjid Syiah di Oman, dalam serangan yang diklaim oleh ISIS pekan ini, semuanya warga negara Oman, kata polisi hari Kamis (18/7).
Serangan itu dimulai Senin malam di Masjid Ali bin Abi Thalib di lingkungan Wadi Kabir di ibu kota Oman, Muscat, ketika Muslim Syiah berkumpul.
Polisi Kerajaan Oman mengatakan, ketiga pria bersenjata yang bersaudara itu "dibunuh karena melawan petugas keamanan." Penyelidikan polisi menunjukkan, mereka "dipengaruhi oleh gagasan yang salah arah."
Enam orang yang tewas oleh orang-orang bersenjata itu, empat warga negara Pakistan, seorang India, dan seorang petugas polisi yang membalas serangan, yang kemudian diklaim oleh ISIS.
Pakistan menyebut serangan itu sebagai serangan teror.
ISIS pada hari Selasa mengatakan, tiga dari "penyerang bunuh diri" menembaki jemaah di masjid itu pada Senin malam dan baku tembak dengan pasukan keamanan Oman hingga pagi hari.
BACA JUGA: Empat Tewas Dalam Penembakan di Dekat Masjid di OmanSebuah video yang menunjukkan apa yang dikatakan ISIS sebagai tiga penyerang di balik penembakan itu, dirilis hari Kamis di saluran Telegram kelompok tersebut. Video itu memperlihatkan wajah ketiga pria bersenjata tersebut dan diduga direkam sebelum menyerang. Salah satu dari mereka mengatakan, “tentara ISIS akan berada di kuil kafir di Muscat.”
Kelompok itu mengaku bertanggung jawab tahun ini atas serangan tingkat tinggi di Rusia dan Iran, menewaskan banyak korban jiwa. Kelompok ini juga aktif di Afghanistan.
Mereka mengaku tidak melakukan serangan di Jazirah Arab selama beberapa tahun sampai serangan di Oman ini. Agen-agen operasinya menunjukkan bahwa kelompok ISIS berusaha bangkit kembali setelah dihancurkan oleh koalisi pimpinan AS, setelah menduduki sebagian besar wilayah di Irak dan Suriah dan mendeklarasikan kekhalifahan. [ps/ka]