Warga Pensiunan Los Angeles Berikan ‘Kado Spesial’ Bagi Para Tunawisma

Seorang perempuan tunawisma duduk di bangku di pusat kota Washington, 1 September 2015. Sekelompok pensiunan berbahasa Rusia di Los Angeles memutuskan untuk membantu tunawisma tidak merasa sendirian. (Foto: Reuters)

Bagi orang-orang tidak mampu atau tak memiliki keluarga, musim liburan bisa terasa sepi dan menyesakkan. Sekelompok pensiunan berbahasa Rusia di Los Angeles memutuskan untuk membantu agar mereka tidak merasa sendirian.

Keceriaan dan optimisme. Itulah kado yang ingin diberikan warga pensiunan Los Angeles berbahasa Rusia kepada para tunawisma di kota itu.

“Warna-warna cerah memberi orang kehangatan. Oranye, kuning, biru muda… saya harap mereka merasa lebih hangat, merasakan kepedulian orang-orang di sekitar mereka. Mungkin saja hidup mereka akan berubah!” ujar Galina Milankovich, salah seorang pensiunan.

Dalam pameran yang digelar di rumah singgah tunawisma di Los Angeles, California itu, para pensiunan itu membuat puluhan lukisan. Masing-masing mengandung pesan dari pelukisnya. Pearl Miranda, yang telah tinggal di jalanan selama bertahun-tahun, bisa menangkap pesan tersebut.

Lucio Lopez, kiri, berbicara dengan teman-temannya saat dia berdiri di tenda yang merupakan bagian dari perkemahan tunawisma di wilayah Queens, New York, Selasa, 13 April 2021. (Foto: AP)

“Lukisan ini kurang lebih mengingatkan saya bahwa masih ada harapan di luar sana. Bahwa kita bisa mengharapkan sesuatu yang lebih baik. Lukisan ini membuat Anda merasa tak ada kegelapan di luar sana, hanya ada cahaya yang terang!” katanya.

“Sering kali, orang-orang yang terkena dampak traumatis dalam hidup mereka datang ke rumah singgah ini. Dan kadang, terapi seni adalah satu-satunya jalan yang benar-benar akan membantu mereka pulih dan sembuh," kata Roxanne Jordan dari rumah singgah Los Angeles Mission.

Pensiunan lainnya, Lyudmila Breditskaya, ikut serta menyumbangkan lukisannya. Ia mengaku sudah berkesenian selama bertahun-tahun. Baginya, terapi seni membuat hidup terasa lebih cerah.

BACA JUGA: “Women Giving Back” Bantu Perempuan dan Anak Perempuan di AS

“Penguni rumah singgah ini berbincang dengan saya dan seniman lainnya di sini, dan rasanya luar biasa. Saya sudah melakukan yang terbaik. Kemampuan bahasa Inggris dan ingatan saya buruk, tapi kami mengerti satu sama lain, dan saya ucapkan selamat Natal kepada mereka. Ini adalah waktu untuk keajaiban!” katanya.

Seoyeon Jeong juga senang berpartisipasi.

“Saya sangat senang bisa sedikit membantu warga tunawisma di rumah singgah ini. Dan ini waktu yang tepat untuk melakukannya – Natal!” kata dia.

Salah satu penghuni rumah singgah tunawisma, Chatherine Jones, amat takut merasa kesepian. Maka itu, kehadiran para pensiunan di rumah singgah itu menjadi kado terbaik baginya.

Your browser doesn’t support HTML5

Warga Pensiunan Los Angeles Berikan ‘Kado Spesial’ Bagi Para Tunawisma

“Pekerjaan saya terkena dampak COVID, dan dengan disabilitas (yang saya miliki)… sendirian, tanpa siapapun, sebagai seorang perempuan… rasanya sulit! Dan pameran seni hari ini benar-benar menjadi suatu berkat! Pameran ini indah, sangat indah, saya menyukainya!” kata Chatherine.

Pameran ini sarat pesan tentang berbagi harapan dan kebahagiaan dengan orang-orang yang dirundung kesulitan dan merasa sendirian pada musim liburan akhir tahun. [rd/uh]