Sejumlah warga Rusia yang tinggal di Kaukasus selatan, datang ke kedutaan Rusia di ibu kota Armenia pada hari Minggu (17/3) untuk memberikan suara mereka dalam pemilu, yang dipastikan akan memperpanjang kekuasaan presiden petahana Vladimir Putin enam tahun lagi.
Kebanyakan dari mereka berasal dari negara tetangga Georgia, di mana Rusia tidak mempunyai perwakilan diplomatik di wilayah tersebut sejak tahun 2008.
Gerakan oposisi Rusia mendesak masyarakat untuk hadir di tempat pemungutan suara pada Minggu siang, hari terakhir pemungutan suara, sebagai bentuk protes terhadap pihak berwenang.
Strategi itu didukung oleh pemimpin oposisi Alexei Navalny, tidak lama sebelum kematiannya.
BACA JUGA: Tanpa Pesaing Berarti, Putin Diproyeksikan Kembali Pimpin Rusia“Ya, saya ikut aksi ‘Midday Against Putin’ (protes anti-Putin). Saya bahkan datang ke sini dari Tbilisi untuk memilih karena mereka tidak membuka TPS di Georgia,” kata seorang pemilih yang tidak menyebutkan namanya.
“Saya paham akan ada banyak orang, namun saya terkejut dengan jumlah mereka yang sebanyak itu,” tambah warga yang berasal dari St. Petersburg itu.
Kantor berita Associated Press tidak bisa memastikan bahwa semua orang yang mengantre untuk memberikan suara siang itu adalah bagian dari protes anti-Putin. [ps/ka]