Warga San Francisco Antre untuk Melihat dan Mencium Bau Busuk Bunga Bangkai dari Sumatra

  • Associated Press

Para pengunjung menyaksikan bunga bangkai yang tengah mekar di California Academy of Sciences' Osher Rainforest, San Francisco, pada 28 Februari 2024. (Foto: AP/Jeff Chiu)

Kerumunan orang menunggu dalam antrean panjang pada hari Rabu (28/2) untuk melihat – dan mencium – bunga tropis langka yang terancam punah dan mengeluarkan bau menyengat ketika mekar setiap beberapa tahun sekali.

Bunga bangkai yang juga dikenal dengan nama amorphophallus titanum ini mulai mekar pada Selasa (27/2) sore di California Academy of Sciences, sebuah lembaga penelitian dan museum sains di kota San Francisco.

Bunganya hanya mekar selama satu hingga tiga hari setiap tujuh hingga sepuluh tahun sekali. Selama mekarnya, tanaman ini mengeluarkan bau yang kuat yang digambarkan oleh beberapa orang sebagai makanan busuk atau kaus kaki yang berkeringat.

Monica Becker, seorang pengunjung museum mengatakan, “Kami mengikuti siaran langsung kemarin, jadi kami berencana datang ke museum pada hari Jumat (1/3). Tapi ketika kami mendengar bunga itu sudah mekar, kami merasa harus pergi. Ya, hal pertama pada pagi hari ketika museum buka. Jadi di sinilah kami.”

Your browser doesn’t support HTML5

Dari Kolombia via Miami: Bergairahnya Penjualan Mawar untuk Valentine di AS

“Saya mencium aroma bau kaki yang berkeringat, agak manis, sepatu kets. Baunya tajam menusuk, seperti pelindung tulang kering setelah sepak bola,” tambah Becker.

Sementara itu, pengunjung museum lainnya, Bri Lister, mengatakan “Saya bisa menjadwal ulang beberapa pertemuan dan berhasil sampai di sini untuk mencoba mencium aroma bunga itu sebelum memudar kembali.”

“Bau [dari bunga ini] meniru bau bangkai untuk membuat semua lalat datang dan mengerubunginya, mengambil serbuk sari, dan kemudian membawa serbuk sari itu ke bunga lain yang mungkin didatangi karena baunya,” kata Lauren Greig, seorang ahli hortikultura dari California Academy of Sciences.

Bunga bangkai, yang merupakan tanaman asli pulau Sumatra di Indonesia, terdaftar sebagai tanaman terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam), dengan hanya kurang dari 1.000 tanaman yang tersisa di alam liar. [lt/rs]