Warga di Solo menggelar aksi keprihatinan terkait maraknya artis dan pejabat yang terjerat Narkoba dan Korupsi, Minggu (3/2).
SOLO —
Sejumlah warga memakai topeng bergambar wajah artis Raffi ahmad yang terjerat kasus Narkoba dan wajah pimpinan partai politik, Luthfi Hasan Ishaq, yang terjerat kasus korupsi daging sapi impor. Warga tersebut berjalan di sepanjang area "Car Free Day" di Jalan Slamet Riyadi Solo, Minggu pagi (3/2) sambil membentangkan poster dan spanduk bertuliskan "Narkoba versus Korupsi Sapi" dan "From Hero To Zero".
Koordinator aksi tersebut, Haristanto mengatakan aksi ini sebagai bentuk keprihatinan maraknya kasus Narkoba dan korupsi yang menjerat publik figur di Indonesia.
Haristanto mengingatkan publik figur, artis maupun pejabat, seharusnya mampu menjadi contoh yang baik bagi masyarakatnya. “Ini sebuah teatrikal mengkritik mereka. Yang seharusnya jadi teladan, kenapa jadi begini. Raffi artis muda yang sangat luar biasa talentanya, harus terjerat narkoba Terus Luthfi Hasan, pimpinan partai politik yang cukup besar di Indonesia, apalagi parpol berbasis Islam, malah tersandung kasus korupsi daging sapi impor. Ini semua sangat memalukan," kata Haristanto. "Aksi ini hanya kecil sebagai sebuah kritikan sosial, sebagai cermin bagi publik figur, entah itu artis ataupun pejabat,” lanjutnya.
Aksi ini menarik perhatian ratusan warga Solo lainnya yang berada di sekitar lokasi. Salah seorang warga Solo, Agung Bramatyo, mengatakan pemerintah perlu memperberat hukuman bagi publik figur yang terjerat kasus Narkoba dan Korupsi.
“Menurut saya, perlu memperberat hukuman. Misalnya mereka dinon-aktifkan saja dari pekerjaan atau jabatannya. Masalahnya kan mereka publik figur. Kalau mereka dinon-aktifkan, mereka dan yang lainnya akan berpikir ulang untuk melakukan tindakan yang berbuntut pada Narkoba maupun Korupsi," katanya. "Selama ini hukuman untuk kasus Narkoba dan Korupsi tidak berat, paling belasan tahun saja, itu pun nanti akan mendapat remisi atau grasi, potongan masa hukuman. Bebas dengan cepat, dia juga cepat dapat uang lagi dan berulang kali terjerat kasus yang sama,” lanjut Bramantyo.
Artis Raffi Ahmad menambah daftar panjang artis di Indonesia yang terjerat kasus Narkoba. Badan Narkotika Nasional BNN melakukan penggerebekan saat Raffi Ahmad melakukan pesta Narkoba di rumahnya.
Begitu juga yang dialami Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaq. Komisi Pemberantasan Korupsi KPK menangkap sejumlah orang dekat pimpinan partai tersebut saat melakukan transaksi penyuapan terkait proyek daging sapi impor senilai 40 miliar rupiah. KPK kemudian mengembangkan kasus ini dan menahan presiden PKS tersebut. Keterlibatan Petinggi partai politik ini menambah daftar pejabat partai politik yang terjerat kasus korupsi di Indonesia. Sebelumnya, kasus korupsi proyek Hambalang juga menjerat petinggi partai politik dari Partai Demokrat.
Koordinator aksi tersebut, Haristanto mengatakan aksi ini sebagai bentuk keprihatinan maraknya kasus Narkoba dan korupsi yang menjerat publik figur di Indonesia.
Haristanto mengingatkan publik figur, artis maupun pejabat, seharusnya mampu menjadi contoh yang baik bagi masyarakatnya. “Ini sebuah teatrikal mengkritik mereka. Yang seharusnya jadi teladan, kenapa jadi begini. Raffi artis muda yang sangat luar biasa talentanya, harus terjerat narkoba Terus Luthfi Hasan, pimpinan partai politik yang cukup besar di Indonesia, apalagi parpol berbasis Islam, malah tersandung kasus korupsi daging sapi impor. Ini semua sangat memalukan," kata Haristanto. "Aksi ini hanya kecil sebagai sebuah kritikan sosial, sebagai cermin bagi publik figur, entah itu artis ataupun pejabat,” lanjutnya.
Aksi ini menarik perhatian ratusan warga Solo lainnya yang berada di sekitar lokasi. Salah seorang warga Solo, Agung Bramatyo, mengatakan pemerintah perlu memperberat hukuman bagi publik figur yang terjerat kasus Narkoba dan Korupsi.
“Menurut saya, perlu memperberat hukuman. Misalnya mereka dinon-aktifkan saja dari pekerjaan atau jabatannya. Masalahnya kan mereka publik figur. Kalau mereka dinon-aktifkan, mereka dan yang lainnya akan berpikir ulang untuk melakukan tindakan yang berbuntut pada Narkoba maupun Korupsi," katanya. "Selama ini hukuman untuk kasus Narkoba dan Korupsi tidak berat, paling belasan tahun saja, itu pun nanti akan mendapat remisi atau grasi, potongan masa hukuman. Bebas dengan cepat, dia juga cepat dapat uang lagi dan berulang kali terjerat kasus yang sama,” lanjut Bramantyo.
Artis Raffi Ahmad menambah daftar panjang artis di Indonesia yang terjerat kasus Narkoba. Badan Narkotika Nasional BNN melakukan penggerebekan saat Raffi Ahmad melakukan pesta Narkoba di rumahnya.
Begitu juga yang dialami Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaq. Komisi Pemberantasan Korupsi KPK menangkap sejumlah orang dekat pimpinan partai tersebut saat melakukan transaksi penyuapan terkait proyek daging sapi impor senilai 40 miliar rupiah. KPK kemudian mengembangkan kasus ini dan menahan presiden PKS tersebut. Keterlibatan Petinggi partai politik ini menambah daftar pejabat partai politik yang terjerat kasus korupsi di Indonesia. Sebelumnya, kasus korupsi proyek Hambalang juga menjerat petinggi partai politik dari Partai Demokrat.