Warga Yerusalem, Kamis (22/12) berbeda pendapat, menyusul pengumuman perdana menteri yang ditetapkan, Benjamin Netanyahu, bahwa ia telah berhasil membentuk koalisi baru, yang akan menjadi pemerintahan berhaluan paling kanan dalam sejarah.
“Kami punya banyak harapan dari pemerintahan yang baru,” kata Akiva Yoel Ariel. “Kami berharap pemerintah yang ini akan menjadi pemerintahan sayap kanan yang sesungguhnya.”
Sementara itu warga lainnya, Eli Rom, menyebut koalisi yang baru itu “rasis,” dan “pemerintahan yang buruk, sangat buruk.”
Pengumuman Netanyahu, menjelang tenggat Rabu tengah malam, dikeluarkan setelah perundingan berpekan-pekan yang sangat sulit dengan mitra-mitranya. Netanyahu mengatakan ia berharap dapat mengakhiri kesepakatan pembagian kekuasaan dengan mitra-mitranya pekan depan.
Seandainyapun berhasil, Netanyahu menghadapi tugas sulit. Ia akan memimpin koalisi yang didominasi oleh mitra-mitra ekstrem kanan dan ultra-Ortodoks yang dapat mengasingkan sebagian besar masyarakat Israel, memicu konflik dengan Palestina dan membuat Israel di jalur yang berseberangan dengan mitra-mitra terdekatnya.
Netanyahu, yang sedang diadili atas dugaan korupsi, sangat ingin segera kembali menjabat setelah melewatkan waktu satu setengah tahun belakangan ini sebagai pemimpin oposisi. [uh/ab]