Para jemaah Yahudi kembali ke sinagog Yerusalem yang menjadi tempat serangan maut hari sebelumnya, sementara warga Palestina bersiaga menghadapi lebih banyak tindakan penghancuran rumah, di tengah-tengah ketegangan yang meningkat antara penduduk Israel dan rakyat Palestina.
Sementara itu, pasukan keamanan Israel, sebelumnya, hari Rabu (19/11), menghancurkan rumah orang Palestina yang membunuh dua orang, bulan Oktober lalu, dalam sebuah serangan terhadap para penumpang di sebuah gerbong kereta api yang ramai di Yerusalem.
PM Benyamin Netanyahu telah mengatakan bahwa Israel akan mengambil tindakan tegas untuk menghadapi gelombang serangan yang meningkat dari warga Palestina.
Pada sebuah sinagog di perkampungan Har Nof, Jerusalem barat, para warga melakukan ibadah untuk memperoleh ketenangan. Hari Selasa (18/11), para jemaah di sinagog itu diserang oleh dua bersaudara sepupu Palestina dengan pisau pemotong daging, pisau dan senapan.
Gavriel Cohen mengungkapkan, serangan itu menunjukkan "bahwa masa depan kami di dunia ini tergantung pada Tuhan."