Wartawan Ditangkap Saat Meliput Perkelahian Penjara di Somaliland 

Para tahanan tampak duduk di dalam penjara di Hargeisa, Somaliland, pada 8 Maret 2022. Setidaknya tujuh orang wartawan ditahan ketika meliput bentrokan di dalam penjara di ibu kota Somaliland, Hargeisa, pada 13 April 2022. (Foto: AFP/Simon Maina)

Polisi di Somaliland, wilayah yang memisahkan diri di Somalia, menangkap sedikitnya tujuh wartawan pada Rabu (13/4), termasuk seorang reporter VOA, ketika mereka meliput perkelahian di penjara di ibu kota wilayah itu, Hargeisa.

Wartawan VOA Somali Sagal Mustafe Hassan dibebaskan setelah penahanan singkat, akan tetapi wartawan lainnya masih ditahan di kantor polisi pusat Hargeisa.

Di antara wartawan yang ditahan yaitu reporter BBC Hassan Gallaydh, wartawan media lokal MM TV Mohamed Ilig dan Ahmed Mohamud Yusuf dari Saab TV.

Pihak berwenang tidak mengatakan alasan mereka ditangkap. Rekan dan keluarga para wartawan mengatakan kepada VOA bahwa beberapa di antara mereka tengah melakukan siaran langsung ketika mereka ditangkap di luar penjara, di mana sekitar 150 tahanan kasus kriminal dan terorisme dipenjara.

BACA JUGA: Menlu Somaliland: China Tidak Bisa Mendikte Hubungan dengan Taiwan

"Terdapat sejumlah orang yang memberikan informasi yang salah kepada masyarakat tentang insiden kecil yang terjadi di penjara. Kami meminta pertanggungjawaban mereka dan kami tidak akan mengizinkan orang-orang seperti itu bebas dari hukum,” kata Panglima Korps Kustodian Somaliland, Brigadir Jenderal Ahmed Awale Yusuf, dalam konferensi pers menyusul insiden tersebut.

Pada 18 Maret lalu, sejumlah pria bersenjata yang kemudian diidentifikasi sebagai anggota dinas intelijen menyerang tiga wartawan yang mengendarai mobil di Hargeisa dan menculik salah satu dari mereka, seorang wartawan lepas bernama Abdisalan Ahmed Awad.

Pada Senin (11/4), Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) yang bermarkas di New York menyerukan pembebasan Abdisalan yang masih dalam tahanan.

Somaliland adalah republik yang memisahkan diri dari Somalia, yang belum mendapat pengakuan internasional sejak menyatakan diri berpisah dari Somalia tahun 1991, menyusul penggulingan rezim Siyad Barre. [rd/pp]