Wartawan Meksiko Adukan Ancaman Pembunuhan kepada Presiden Obrador

Presiden Meksiko, Andrés Manuel López Obrador memberikan konferensi pers kepada wartawan di Istana Presiden di Mexico City (foto: dok).

Pengarahan berita harian oleh Presiden Meksiko, Andrés Manuel López Obrador hampir selesai hari Rabu (20/7), ketika seorang reporter berdiri dan mengatakan bahwa ia khawatir akan nyawanya. Ia dengan dramatis menekankan bahaya yang dihadapi oleh para wartawan di Meksiko.

Reporter Rodolfo Montes mengatakan dengan suara gemetar, bahwa dia takut pemerintah akan menarik pengawal yang ditugaskan untuknya setelah ia mendapat ancaman melalui telepon. Montes mengatakan penelepon mengaku dari kartel narkoba Jalisco, namun ia curiga itu tidak benar.

López Obrador berjanji untuk melindunginya. Montes adalah reporter independen yang menyumbangkan tulisan ke mingguan Proceso dan media nasional lainnya.

BACA JUGA: Jurnalis Meksiko Tewas Ditembak, Insiden ke-12 dalam Tahun Ini

Montes mengatakan bahwa dirinya menerima ancaman itu ketika berada di Quintana Roo, negara bagian di pantai Karibia. Pejabat departemen dalam negeri membantunya meninggalkan negara bagian itu. Ketakutan itu bisa dimengerti, karena dalam tahun ini selusin wartawan tewas di Meksiko, menjadikan negara itu paling berbahaya bagi wartawan, di luar zona perang.

"Pernyataan semacam itu adalah cermin dari bahaya dan ancaman yang mereka hadapi," kata Jan-Albert Hootsen, perwakilan Komite Perlindungan Wartawan Meksiko. Ini bukan pertama kali seorang reporter mengeluh pada konferensi pers harian presiden, tentang diri mereka yang berada dalam bahaya. [ps/ka]