Austin Ramzy, koresponden New York Times kedua yang terpaksa harus meninggalkan China daratan karena gagal mendapatkan perpanjangan visa di negara itu.
Seorang wartawan New York Times terpaksa meninggalkan China setelah pihak berwenang gagal memperpanjang visanya, langkah yang dipandang banyak pihak sebagai tindakan pembalasan terhadap liputan surat kabar itu mengenai pejabat pemerintah China.
Koresponden veteran Austin Ramzy di China mengunggah beberapa pesan Twitter sebelum berangkat dalam penerbangan dari bandara Beijing hari Kamis (30/1), dan mengatakan ia sedih meninggalkan China dan berharap untuk kembali segera.
Ramzy adalah koresponden kedua Times dalam 13 bulan terpaksa meninggalkan China daratan karena gagal memperoleh perpanjangan visa di negara itu.
Surat kabar itu pada tahun 2012 menerbitkan sebuah laporan tentang kekayaan yang besar yang diduga dikumpulkan oleh keluarga Perdana Menteri waktu itu, Wen Jiabao.
Beijing segera menanggapi dan dengan marah memblokir situs Times di China dan mencela surat kabar itu karena memiliki "motif tersembunyi."
Surat kabar New York Times mengatakan pihak berwenang juga telah menolak mengeluarkan visa baru wartawan untuk beberapa wartawan mereka lainnya di China.
Koresponden veteran Austin Ramzy di China mengunggah beberapa pesan Twitter sebelum berangkat dalam penerbangan dari bandara Beijing hari Kamis (30/1), dan mengatakan ia sedih meninggalkan China dan berharap untuk kembali segera.
Ramzy adalah koresponden kedua Times dalam 13 bulan terpaksa meninggalkan China daratan karena gagal memperoleh perpanjangan visa di negara itu.
Surat kabar itu pada tahun 2012 menerbitkan sebuah laporan tentang kekayaan yang besar yang diduga dikumpulkan oleh keluarga Perdana Menteri waktu itu, Wen Jiabao.
Beijing segera menanggapi dan dengan marah memblokir situs Times di China dan mencela surat kabar itu karena memiliki "motif tersembunyi."
Surat kabar New York Times mengatakan pihak berwenang juga telah menolak mengeluarkan visa baru wartawan untuk beberapa wartawan mereka lainnya di China.