Seorang wartawan yang ditahan oleh Rusia ketika sedang meliput di Ukraina timur, meninggal dunia dalam tahanan, ungkap pejabat Ukraina pada Kamis (10/10).
Jurnalis Viktoria Roshchyna, 28, telah ditahan lebih dari satu tahun. Kematiannya dalam tahanan Rusia diumumkan oleh juru bicara unit tawanan perang Ukraina.
Juru bicara unit tersebut, Petro Yatsenko, mengatakan "masih terlalu dini untuk membicarakan penyebab kematiannya."
Namun media berita Rusia, Mediazona, melaporkan bahwa Roshchyna meninggal dunia ketika dipindahkan ke Moskow dari sebuah penjara di Taganrog, dekat perbatasan Ukraina.
Seorang anggota intelijen militer Ukraina mengatakan, Roshchyna telah ditetapkan menjadi bagian dari pertukaran tahanan. Ia diyakini dipindahkan ke Moskow untuk terlibat dalam pertukaran tersebut, ketika ia meninggal.
Upaya sedang dilakukan untuk membebaskan Roshchyna dan sekitar 25 wartawan Ukraina lainnya yang ditahan atau dinyatakan sebagai orang hilang di wilayah yang dikuasai Rusia, kata pejabat intelijen tersebut.
BACA JUGA: AS: Belum Ada Perubahan Signifikan dari Situasi Perang Rusia-Ukraina"Ia seharusnya segera bebas, segala sesuatu yang diperlukan telah dilakukan,” kata perwakilan intelijen Ukraina, Andrii Yusov, kepada media lokal.
Ia menambahkan, Rusia belum mengukuhkan kematian itu secara resmi dan badan intelijen Ukraina sedang memverifikasi rinciannya.
Kedutaan besar Rusia di Washington tidak merespons permintaan komentar terkait kematian Roshchyna.
Sebagai jurnalis lepas, Roshchyna bekerja untuk beberapa media, termasuk Ukrainska Pravda dan Radio Free Europe/Radio Liberty atau RFE/RL, yang seperti VOA, berada di bawah payung USAGM.
Roshchyna pertama kali dilaporkan hilang pada Agustus 2023, ketika ia bertugas di Ukraina yang diduduki Rusia.
Pada bulan April, keluarganya menerima surat dari pejabat Moskow yang mengatakan ia ditahan.
Pengawas media dan persatuan jurnalis mengutuk kematiannya dan menyampaikan belasungkawa untuk keluarganya. [ps/ka]