Amazon dan perusahaan-perusahaan besar lainnya berupaya agar karyawannya tetap sehat dengan mengeluarkan larangan melakukan perjalanan dinas. Ini merupakan pukulan bagi industri perjalanan yang sudah melemah akibat wabah virus corona.
Amazon, perusahaan ritel online besar yang berbasis di Seattle ini telah memberitahukan hampir 800 ribu karyawannya untuk menunda perjalanan di dalam dan ke luar Amerika yang dianggap tidak perlu.
Nestle, perusahaan makanan terbesar dari Swiss menyarankan 291 ribu pegawainya di seluruh dunia agar membatasi perjalanan dinas di dalam negeri dan menunda perjalanan internasional hingga tanggal 15 Maret.
Perusahaan kosmetik Perancis, L’Oreal yang memiliki 86 ribu karyawan juga mengeluarkan larangan serupa sampai tanggal 31 Maret.
Perusahaan lainnya, seperti Twitter, menyarankan pegawainya di seluruh dunia agar bekerja dari rumah. Google juga menginstruksikan hal serupa bagi 8.000 karyawannya yang berada di Dublin, kantor pusatnya di wilayah Eropa, Selasa.
BACA JUGA: Takut Virus Korona, Staf Twitter Diminta Bekerja di RumahPertemuan bisnis besar seperti Geneva International Motor Show dan the Mobile World Congress di Barcelona, juga dibatalkan.
Pembatalan dan pembatasan travel merupakan pukulan besar bagi bisnis perjalanan, yang merupakan sekitar 26 persen dari pengeluaran perjalanan, atau sekitar 1,5 triliun dolar per tahun, menurut Asosiasi Bisnis Perjalanan Global.
Asosiasi itu memperkirakan kerugian yang dialami industri bisnis travel akibat virus corona mencapai 47 miliar dolar setiap bulan.
Dalam jajak pendapat terhadap 400 perusahaan anggotanya, asosiasi itu mendapati 95 persen perusahaan menunda perjalanan dinas ke China sebesar, 45 persen membatalkan perjalanan ke Jepang dan Korea Selatan, 23 persen membatalkan perjalanannya ke Eropa. [lj/uh]