WasteShark pada dasarnya adalah kapal listrik. Kapal itu dapat menempuh perjalanan hingga sejauh lima kilometer sebelum tenaga batereinya perlu diisi ulang. Saat beroperasi di perairan, WasteShark bisa mengumpulkan hingga 500 kilogram plastik dan sampah-sampah lainnya.
“WasteShark adalah drone di atas air dan dirancang untuk membersihkan permukaan air dan mengumpulkan sampah, puing-puing, biomassa dari air dan mengembalikannya ke darat. Kami memiliki dua versi, yang dapat dikendalikan dari jarak jauh dan yang otonom. Yang terakhit sangat mirip dengan penyedot debu yang mungkin Anda miliki di rumah,” kata Richard Hardiman, CEO dan pendiri RanMarine Technology, perusahaan yang mengembangkan kapal pembersih sampah itu.
Your browser doesn’t support HTML5
WasteShark tidak menghasilkan karbon, kebisingan, atau polusi cahaya saat beroperasi. Robot ini tidak menimbulkan ancaman bagi satwa liar, dan dirancang untuk membersihkan saluran air dari sampah plastik dan memastikan plastik yang terkumpul didaur ulang dan digunakan kembali.
Robot hiu ini juga mengumpulkan data tentang kualitas air. “Jadi setiap WasteShark kami di dalam air terhubung melalui koneksi 4G dan 5G. Robot ini akan mengirimkan data kualitas air ke server kami, seperti kekeruhan, salinitas, suhu, keseimbangan pH, kedalaman air. Klien kami tidak hanya terfokus pada apa yang terlihat di permukaan, tetapi juga yang ada di bawah permukaan air. Mereka ini membuat air menjadi lebih sehat," jelasnya.
WasteSharks dapat dibeli dengan harga sekitar $24.600 atau disewakan dengan harga sekitar $1.232 per bulan.
Saat ini beberapa robot hiu milik RanMarine juga dioperasikan di Sungai Thames, London.
Aksi pembersihan kawasan perairan ini merupakan hasil kerja sama antara RanMarine dan Aqua Libra, anak perusahaaan Britvic, raksasa bisnis minuman di Inggris. Mereka bersama-sama menggelar program Britvic Beyond the Bottle, sebuah program peduli lingkungan.
Noel Dickson, Direktur Produksi Aqua Libra, mengatakan, "Apa yang dilakukan WasteShark ada dua. Pertama, mengumpulkan sampah plastik, dan. kedua, mengumpulkan data yang dapat diverifikasi. Ini sangat membantu usaha kami dalam meminimalkan dampak lingkungan dari bisnis kami.” [ab/uh]