Film animasi yang disutradarai Pierre Coffin, “Despicable Me 2” baru saja dirilis pekan lalu dan meraih sukses besar di seluruh dunia.
WASHINGTON, DC —
Film animasi “Despicable Me 2” baru saja dirilis pekan lalu, dan seperti film sebelumnya, film ini juga meraih sukses besar di seluruh dunia. Tapi bagi sebagian penggemar film tersebut di Indonesia, hal yang justru sangat menarik dari film produksi Hollywood tersebut adalah sutradaranya yakni Pierre Coffin, tak dinyana ternyata adalah putra dari penulis novel terkenal Indonesia NH Dini.
Sukses yang diraih oleh film Despicable Me ketika pertama kali dirilis pada tahun 2010, ternyata justru memicu permintaan yang sangat besar untuk peluncuran sekual berikutnya. Seperti dilansir oleh laman Bloomberg, film “Despicable Me 2” yang diproduksi bersama oleh Universal Studios dengan Illumination Entertainment telah meraih pemasukan sebesar US$83,5 juta dalam pekan pertama.
Sutradara film tersebut, Pierre Coffin, juga menyatakan kegembiraannya ketika dihubungi VOA Indonesia sehari setelah peluncuran film "Despicable Me 2" .
"Iya benar, baru saja dirilis kemarin di Amerika, dan tampaknya produser saya sangat senang karena meraih banyak pemasukan. Kira-kira $34 juta pada hari pertama, itu sukses besar," kata Pierre.
Pierre Coffin merupakan putra dari penulis terkenal NH Dini dengan diplomat Perancis Yvess Coffin. Karirnya dalam film animasi sebenarnya dimulai sejak ia bersekolah di Gobelins di Paris, Perancis.
Ketika ditanya mengenai kebenaran apakah ia berdarah campuran Indonesia-Perancis dan apakah benar ia putra dari penulis perempuan terkenal Indonesia NH Dini, sutradara berusia 45 tahun ini menjawab:
"Betul, sebenarnya agak aneh karena karya-karya ibu saya tidak pernah diterjemahkan dalam bahasa Perancis, jadi saya belum pernah membaca buku-buku klasik tulisannya. Saya tidak tahu benar persepsi orang-orang tentang ibu saya," ujarnya.
"Tapi saya tahu banyak temannya yang sangat mengaguminya, dan karena saya tidak paham kata-kata Indonesia, maka saya sering bertanya kepada teman-teman ibu saya. Tentunya saya sangat bangga, tapi juga malu pada diri sendiri karena ternyata ia banyak menulis tentang kami sebagai keluarga. Saya sebenarnya sangat berkeinginan untuk membaca buku-bukunya," tambahnya.
Sebagai keluarga diplomat Pierre menjelaskan berbagai latar belakang budaya yang ia pelajari dan dialaminya semasa kecil termasuk budaya-budaya Indonesia.
"Saya ingat ketika masih kecil, ibu saya sering membawa saya ke Kedutaan Besar Indonesia di negara kami menetap, saya ingat semua yang dilakukan. Sampai sekarang saya masih ingat irama musik tradisional Indonesia. Tampaknya bodoh, tapi justru membawa ingatan saya kembali ke masa lampau. Makanan Indonesia, buat saya adalah hidangan paling enak di seluruh dunia. Dan bahasa Indonesia, menurut saya adalah bahasa yang sangat indah, seperti alunan musik. Ketika saya menyuarakan Minions dalam film Despicable Me, saya menggunakan berbagai bahasa, setiap kata-kata lucu saya gunakan dengan cara menarik, mungkin anda mendengar saya menggunakan kata 'Terima Kasih',” katanya.
Jadi, Pierre, Anda mengatakan ada kata-kata Indonesia dalam “Bahasa Minnions”?
"Campuran berbagai bahasa yang saya sukai, seperti Spanyol, Italia, Inggris, Indonesia dan juga Yunani. Sebenarnya yang ditekankan adalah sonority atau resonansi suaranya. Bahasa Minnions tidak bisa dimengerti, tapi diketahui dari bagaimana suaranya, proyeksinya, bagaimana membaca kalimatnya, karena semua sudah saya tulis. Yang utama adalah penyampaiannya, bukan arti kata-katanya," ujarnya.
Sutradara film Hollywood ini memang tetap rendah hati meskipun telah meraih ketenaran dan kesuksesan, latar belakang budaya yang beragam justru membuat Pierre menganggap kesuksesannya ini bukan hal utama bagi putra NH Dini tersebut, baginya kebahagian justru didapatkan dari keluarga, istri dan anak-anaknya. Tapi satu hal yang selalu dirindukannya adalah makanan Indonesia.
"Makanan Indonesia favorit saya? Nasi Goreng," jawab Pierre sambil tertawa.
Sukses yang diraih oleh film Despicable Me ketika pertama kali dirilis pada tahun 2010, ternyata justru memicu permintaan yang sangat besar untuk peluncuran sekual berikutnya. Seperti dilansir oleh laman Bloomberg, film “Despicable Me 2” yang diproduksi bersama oleh Universal Studios dengan Illumination Entertainment telah meraih pemasukan sebesar US$83,5 juta dalam pekan pertama.
Sutradara film tersebut, Pierre Coffin, juga menyatakan kegembiraannya ketika dihubungi VOA Indonesia sehari setelah peluncuran film "Despicable Me 2" .
"Iya benar, baru saja dirilis kemarin di Amerika, dan tampaknya produser saya sangat senang karena meraih banyak pemasukan. Kira-kira $34 juta pada hari pertama, itu sukses besar," kata Pierre.
Pierre Coffin merupakan putra dari penulis terkenal NH Dini dengan diplomat Perancis Yvess Coffin. Karirnya dalam film animasi sebenarnya dimulai sejak ia bersekolah di Gobelins di Paris, Perancis.
Ketika ditanya mengenai kebenaran apakah ia berdarah campuran Indonesia-Perancis dan apakah benar ia putra dari penulis perempuan terkenal Indonesia NH Dini, sutradara berusia 45 tahun ini menjawab:
"Betul, sebenarnya agak aneh karena karya-karya ibu saya tidak pernah diterjemahkan dalam bahasa Perancis, jadi saya belum pernah membaca buku-buku klasik tulisannya. Saya tidak tahu benar persepsi orang-orang tentang ibu saya," ujarnya.
"Tapi saya tahu banyak temannya yang sangat mengaguminya, dan karena saya tidak paham kata-kata Indonesia, maka saya sering bertanya kepada teman-teman ibu saya. Tentunya saya sangat bangga, tapi juga malu pada diri sendiri karena ternyata ia banyak menulis tentang kami sebagai keluarga. Saya sebenarnya sangat berkeinginan untuk membaca buku-bukunya," tambahnya.
Sebagai keluarga diplomat Pierre menjelaskan berbagai latar belakang budaya yang ia pelajari dan dialaminya semasa kecil termasuk budaya-budaya Indonesia.
"Saya ingat ketika masih kecil, ibu saya sering membawa saya ke Kedutaan Besar Indonesia di negara kami menetap, saya ingat semua yang dilakukan. Sampai sekarang saya masih ingat irama musik tradisional Indonesia. Tampaknya bodoh, tapi justru membawa ingatan saya kembali ke masa lampau. Makanan Indonesia, buat saya adalah hidangan paling enak di seluruh dunia. Dan bahasa Indonesia, menurut saya adalah bahasa yang sangat indah, seperti alunan musik. Ketika saya menyuarakan Minions dalam film Despicable Me, saya menggunakan berbagai bahasa, setiap kata-kata lucu saya gunakan dengan cara menarik, mungkin anda mendengar saya menggunakan kata 'Terima Kasih',” katanya.
Jadi, Pierre, Anda mengatakan ada kata-kata Indonesia dalam “Bahasa Minnions”?
"Campuran berbagai bahasa yang saya sukai, seperti Spanyol, Italia, Inggris, Indonesia dan juga Yunani. Sebenarnya yang ditekankan adalah sonority atau resonansi suaranya. Bahasa Minnions tidak bisa dimengerti, tapi diketahui dari bagaimana suaranya, proyeksinya, bagaimana membaca kalimatnya, karena semua sudah saya tulis. Yang utama adalah penyampaiannya, bukan arti kata-katanya," ujarnya.
Sutradara film Hollywood ini memang tetap rendah hati meskipun telah meraih ketenaran dan kesuksesan, latar belakang budaya yang beragam justru membuat Pierre menganggap kesuksesannya ini bukan hal utama bagi putra NH Dini tersebut, baginya kebahagian justru didapatkan dari keluarga, istri dan anak-anaknya. Tapi satu hal yang selalu dirindukannya adalah makanan Indonesia.
"Makanan Indonesia favorit saya? Nasi Goreng," jawab Pierre sambil tertawa.