Mantan direktur organisasi politik liberal di Washington, MoveOn.org, Tom Matzzie, yang duduk di dekat mantan pimpinan NSA di kereta api, membeberkan sebagian isi wawancara 'off the record' melalui twitter.
Seorang mantan pimpinan Badan Intelijen Amerika (CIA) dan Badan Keamanan Nasional (NSA) mengadakan apa yang ia kira adalah wawancara anonim di atas kereta api, tetapi pernyataan-pernyataannya berakhir di Twitter.
Michael Hayden berbicara kepada wartawan menggunakan ponselnya hari Kamis (24/10) selagi dalam perjalanan di atas kereta api dari Washington menuju New York.
Tom Matzzie, mantan direktur organisasi politik liberal MoveOn.org di Washington, duduk dekat Hayden. Matzzie membeberkan sebagian isi percakapan Hayden melalui Twitter, termasuk pernyataan tentang skandal kegiatan mata-mata NSA, penjara rahasia CIA dan telepon pintar Presiden Barack Obama.
Matzzie menulis di Twitter: “mantan kepala mata-mata NSA Michael Hayden berada dalam kereta api di belakang saya, bicara mengenai latar belakang sebagai seorang mantan pejabat senior pemerintahan, terdengar defensif.”
Matzzie melanjutkan: “Michael Hayden memberi wartawan kutipan yang meremehkan pemerintahan. Ingat, sebut dia sebagai mantan pejabat senior pemerintahan.”
Michael Hayden berbicara kepada wartawan menggunakan ponselnya hari Kamis (24/10) selagi dalam perjalanan di atas kereta api dari Washington menuju New York.
Tom Matzzie, mantan direktur organisasi politik liberal MoveOn.org di Washington, duduk dekat Hayden. Matzzie membeberkan sebagian isi percakapan Hayden melalui Twitter, termasuk pernyataan tentang skandal kegiatan mata-mata NSA, penjara rahasia CIA dan telepon pintar Presiden Barack Obama.
Matzzie menulis di Twitter: “mantan kepala mata-mata NSA Michael Hayden berada dalam kereta api di belakang saya, bicara mengenai latar belakang sebagai seorang mantan pejabat senior pemerintahan, terdengar defensif.”
Matzzie melanjutkan: “Michael Hayden memberi wartawan kutipan yang meremehkan pemerintahan. Ingat, sebut dia sebagai mantan pejabat senior pemerintahan.”