Wawancara Ekslusif VOA dengan Kelompok Vokal KING

Kelompok Vokal KING: Paris, Amber, dan Anita (foto: courtesy).

Dalam wawancara ekslusif dengan VOA di Los Angeles, California, sebelum mereka tampil di ajang Java Jazz Festival, KING mengatakan musik mereka memang mencerminkan kolaborasi kreatifitas.

Keunikan harmoni dan melodi dari kelompok vokal KING merupakan ciri khas yang membedakan kelompok ini dari lainnya. Fans musik genre R&B, Soul, Contemporary dan bahkan Pop, dapat menikmati kreasi musik dari trio Paris, Amber dan Anita.

KING melakukan debut tahun 2011 dengan merilis EP berjudul The Story. Pujian datang dari legendaris Prince, Stevie Wonder dan Erykah Badu. Paris yang juga adalah produser independen kemudian memproduksi album berjudul We Are KING dan sukses meraih nominasi Grammy Awards 2017 untuk kategori Best Urban Contemporary Album.Tidak tanggung-tanggung, saingan mereka adalah Beyonce dan Rihanna.

Dalam wawancara ekslusif dengan VOA di Los Angeles, California, sebelum mereka tampil di ajang Java Jazz Festival, KING mengatakan musik mereka memang mencerminkan kolaborasi kreatifitas. Berikut percakapan VOA dengan KING.

VOA: Halo, apa kabar? Paris, Amber dan Anita. Selamat atas nominasi Grammy. Pertanyaan pertama adalah tentang nama KING. Bisa jelaskan kenapa semuanya huruf besar?

KING: Ini cara kami membedakan nama kami. KING adalah nama yang cukup umum tapi ejaan kami lebih menekankan sebagai nama KING dan juga membedakannya dari arti kata king itu sendiri.

VOA: Apa latar belakang musik kalian? Ada yang bilang musiknya retro, tapi juga futuristik, tapi juga smooth. Sebenarnya bergenre musik soul juga, bukan?

KING: Saya pikir musik kami berasal dari genre soul, tapi juga dipengaruhi oleh berbagai jenis musik. Kami menyukai semua jenis musik. Baik jazz, rock, klasik. Kami juga suka musik-musik untuk film dan musik yang memiliki harmoni sendiri. Musik yang kami hasilkan bertiga adalah campuran dari semua hal yang kami sukai.

VOA: Mari kita ngobrol tentang album kalian. Apa yang ingin disampaikan kepada para penggemar lewat musik ini?

KING: Kami hanya ingin menjadi inspirasi bagi penggemar untuk berkreasi. Kami sangat menikmati pembuatan album ini. Kami mencoba semua ide musik yang ada dan kami ingin para pendengar menikmati sisi menyenangkan dari proses kreativitas album ini.

Your browser doesn’t support HTML5

Peraih Nominasi Grammy, KING, Tampil di Java Jazz

VOA: Kalian bertiga bekerja sama dengan sangat baik. Bagaimana caranya?

KING: Ini adalah sebuah proses kolaborasi antara kami bertiga. Kita senang bersama-sama memproduksi musik yang membuat hati senang. Musik yang membawa kita kembali ke era dimana kita memutar album dari seorang artis dan menyukai setiap lagu di dalamnya. Proses ini menurut kami berharga, memproduksi musik yang sangat dicintai.

VOA: Kalian mendapat banyak pujian dari Prince, Erykah Badu, bagaiman rasanya ketika kalian diakui oleh artis-artis hebat ini?

KING: Sangat luar biasa, untuk bisa menampilkan karya kami sendiri dan mendapat pujian dari idola-idola kami, rasanya senang sekali.

VOA: Dalam ajang Grammy 2016, kalian bersaing dalam kategori yang sama dengan Beyonce dan Rihanna. Apa reaksi kalian saat mendapat berita nominasi itu?

KING: Kami sangat terkejut. Bersaing dengan artis-artis besar ini adalah kehormatan besar. dihargai seperti ini atas album debut kami, rasanya sangat spesial. Pada akhirnya ini adalah kebanggaan besar dapat disejajarkan dengan para artis ternama.

VOA: Paris, kamu memproduksi album ini sendiri. Pada era digital saat ini, kita bisa menyebarkan musik secara global tanpa harus bekerja sama dengan perusahaan label musik. Apa strategi kamu ketika membuat album "We are KING"?

KING: Kami memanfaatkan semua perangkat yang ada. Amber membuat musik yang bagus. Salah satu cara kami adalah membatasi pengaruh-pengaruh luar, fokus pada diri kami sendiri dan terus membuat musik yang kami sukai.

Reporter VOA, Ian Umar bersama kelompok Vokal KING di Los Angeles, California (foto: VOA).

VOA: Kalian akan pergi ke Jakarta untuk Java Jazz Festival, salah satu festival musik terbesar di Asia Tenggara. Bisa jadi adalah festival musik jazz terbesar di Asia. Apakah kalian menargetkan penonton global sekarang?

KING: Kami diundang tampil oleh panitia Java Jazz Festival. Kami sudah sering dengar festival ini sebelumnya. Kami memang selalu ingin datang ke Indonesia dan senang sekali akhirnya bisa terwujudkan.

VOA: Bisa jelaskan konsep video musik kalian?

KING: Untuk video musik album ini, kami tidak ingin terbatasi. Kami mempertimbangkan semua visi kami. Kami bekerja sama dengan sejumlah animator dalam pembuatan video musik dari album We Are KING. Seru sekali bisa mencoba berbagai grafik animasi luar angkasa dan bekerja sama dengan para artis visual animasi ini. Kami menggabungkan semua ide dan mewujudkan visual yang cocok untuk sebuah lagu.

VOA: Saya harus menanyakan ini. Sukses sebagai peraih nominasi Grammy. Kalian merilis album ini tanpa perusahaan label musik. Apakah setelah sukses ini kalian mendapat tawaran dari perusahaan-perushaan label musik besar?

KING: Kami sebelumnya sudah bertemu dengan beberapa perusahaan label musik. Tapi kami menyadari bahwa merilis album sendiri adalah yang terbaik. Menurut kami, untuk album pertama, penting bagi kami untuk bisa mengekspresikan diri sendiri. Kami tidak pernah menutup diri untuk bekerja sama dengan siapapun, tapi kami yakin ini adalah cara terbaik untuk merilis album pertama kami. [zb/nr]