Program Pangan Dunia (WFP) pada Rabu (13/12) memperingatkan mengenai apa yang disebutnya sebagai “krisis kelaparan yang kian buruk” di Sudan, di mana konflik berbulan-bulan, harga pangan yang tinggi dan menurunnya hasil panen membuat semakin banyak orang tidak memiliki cukup makanan.
Badan PBB itu mengatakan selama musim panen sekarang ini, jumlah orang yang kelaparan tercatat mencapai tingkat tertinggi, meskipun pasokan makanan pada musim ini biasanya berada pada tingkat tertinggi.
WFP memperingatkan bahwa tanpa kenaikan bantuan pangan yang signifikan, daerah-daerah yang paling parah terimbas konflik dapat mengalami “bencana kelaparan besar” ketika musim paceklik tiba pada Mei.
BACA JUGA: Laporan Reuters: Sudan Kian Terperosok Dalam Kelaparan, Kemiskinan“Kami mengeluarkan seruan mendesak kepada semua pihak yang berkonflik untuk melakukan jeda kemanusiaan dan akses tanpa batas untuk menghindari bencana kelaparan dalam musim paceklik mendatang,” kata Direktur dan Perwakilan WFP di Sudan Eddie Rowe dalam sebuah pernyataan.
“Hidup orang-orang bergantung pada ini, namun banyak sekali orang yang terjebak di daerah-daerah di mana pertempuran aktif berlangsung yang hanya dapat kami jangkau secara sporadis, kalau pun bantuan ada," katanya.
Pertempuran antara militer Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat berkobar pada April lalu dan upaya berulang kali untuk mencapai gencatan senjata telah gagal. [uh/ab]