Peiter "Mudge" Zatko, whistleblower atau pelapor tindak pidana di platform media sosial Twitter, akan membawa kasusnya ke hadapan Kongres Amerika Serikat pada Selasa (13/9).
Zatko sebelumnya telah memperingatkan tentang adanya kekurangan dalam sistem keamanan, ancaman privasi dan pengawasan yang lemah di perusahaan media sosial itu. Senator yang akan mendengar kesaksian Zatko khawatir dengan sejumlah tuduhan yang diutarakan olehnya di saat kekhawatiran soal isu keamanan pada perusahaan teknologi raksasa kini tengah meningkat.
BACA JUGA: “Whistleblower” Tuduh Twitter Lalai dalam Menerapkan Sistem Keamanan SiberZatko, pakar keamanan siber yang disegani, adalah kepala sistem keamanan Twitter sampai ia dipecat pada Januari lalu. Ia menyampaikan sejumlah tuduhan tersebut kepada Kongres dan regulator federal, dan menyatakan bahwa platform media sosial yang berpengaruh itu telah menyesatkan regulator tentang sistem keamanan siber yang mereka miliki dan upayanya dalam mengendalikan jutaan akun palsu.
Kesaksiannya pada Selasa merupakan penampilan kedua Zatko di Capitol Hill. Pada tahun 1998, ia bersaksi di depan panel Senat bersama dengan sesama anggota kolektif peretas yang memperingatkan tentang bahaya keamanan internet yang muncul pada masa itu.
Senator Dick Durbin dari Partai Demokrat, yang memimpin panel itu, mengatakan jika klaim Zatko akurat, "hal tersebut kemungkinan berarti privasi data dan risiko keamanan dari pengguna Twitter di seluruh dunia berada dalam bahaya."
Your browser doesn’t support HTML5
Tuduhan yang dikemukakan Zatko juga memiliki andil dalam sengketa antara miliarder Elon Musk dan Twitter. CEO Tesla itu sedang berupaya membatalkan kesepakatan bernilai $44 miliar untuk membeli Twitter.
Twitter menggugat untuk memaksa Musk menepati kesepakatan tersebut. Hakim Delaware yang mengawasi kasus itu memutuskan pekan lalu bahwa Musk dapat memasukkan bukti baru terkait tuduhan Zatko dalam persidangan berisiko tinggi yang akan dimulai pada 17 Oktober mendatang. [ps/rs]