WHO: Belajar dari Pandemi Covid-19, Tak Akan Jadi yang Terakhir

Kru ambulans di luar pintu masuk darurat Rumah Sakit Komunitas MLK selama lonjakan kasus Covid-19 di Los Angeles, California, AS, 26 Desember 2020. (Foto: REUTERS/David Swanson)

Pandemi yang disebabkan virus corona "tidak akan menjadi pandemi terakhir dan epidemi adalah fakta kehidupan," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pesan video Minggu (27/12).

Dunia harus belajar dari Covid-19 dan mengatasi "kaitan dekat antara kesehatan manusia, hewan dan planet," kata Tedros dalam pernyataannya untuk Hari Internasional Kesiapan Epidemi yang pertama.

"Terlalu lama dunia berjalan dalam lingkaran kepanikan dan pengabaian," katanya. "Kita menghabiskan uang untuk satu epidemi dan ketika sudah selesai, kita melupakannya dan tidak melakukan apa-apa untuk mencegah yang berikutnya."

Tedros mengatakan setiap negara harus berinvestasi pada apa yang dikatakannya pasokan perawatan: kemampuan untuk mencegah, mendeteksi dan memitigasi segala macam situasi darurat.

Peringatan kepala WHO itu dikeluarkan sementara dosis-dosis pertama vaksin Pfizer-BioNTech terhadap virus corona tiba di negara-negara Uni Eropa. Suntikan pertama diberikan Sabtu (26/12).

Di Jerman, Edith Kwoizalla, perempuan 101 tahun yang tinggal di panti wreda, menerima suntikan pertamanya. Di Hungaria, vaksinasi pertama diterima oleh seorang dokter, Arienne Kertesz dari Pest Selatan. Di Slovakia, seorang spesialis penyakit menular menjadi orang pertama yang menerima vaksin itu. [vm/ft]