Badan Kesehatan Dunia (WHO) akhir pekan ini mengirim 29 metrik ton bantuan medis ke Benghazi, Libya, untuk didistribusikan ke daerah-derah yang dilanda banjir. Paket bantuan itu telah meninggalkan Pusat Logistik Global WHO di Dubai, Uni Emirat Arab, hari Sabtu (16/9).
WHO mengatakan bantuan medis yang mencakup pasokan medis esensial dan piranti bedah darurat ini diperkirakan dapat membantu sekitar 250.000 orang. Di antara bantuan itu terdapat juga ribuan kantong mayat.
Inggris Kirim £1 Juta & Alokasikan £10 Juta Lainnya
Sementara itu dalam wawancara dengan Sky News hari Minggu (17/9), Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan menemui “kesulitan sangat besar” untuk dapat mengirim bantuan ke Libya. Meskipun demikian Inggris telah memberi sumbangan awal satu juta poundsterling atau sekitar US$1,2 juta, dan mengalokasikan 10 juta poundsterling lainnya atau sekitar US$12,3 juta untuk tanggapan internasional yang lebih besar di Libya.
“Selain memberikan sumbangan dana dan alokasi anggaran bagi tanggapan yang lebih besar, kami juga telah mengerahkan tim medis darurat, yang akan berkoordinasi dengan negara-negara lain. Saat berada di Ankara, Turki, pekan lalu, saya berbicara dengan Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Turki tentang apa yang dapat kita lakukan sebagai koalisi internasional untuk mendukung Libya. Namun situasi pemerintahan yang bersaing di Libya membuat upaya bantuan ini menjadi sangat sulit.”
BACA JUGA: Banjir Libya: Sumber Air Bersih Diperiksa, Warga Divaksinasi, Evaluasi BerlanjutBantu Kaji Fondasi Bangunan, Rusia Kirim 50 Pekerja Darurat
Pemerintah Rusia hari Minggu juga mengirim 50 pekerja darurat dari Russian Emergency Service untuk membantu pemulihan kota Derna. Mereka akan mengawasi tim SAR lokal dan memeriksa seluruh bangunan yang bertahan, terutama bagian fondasi bangunan-bangunan yang sebagian rusak.
Pesepakbola La Liga Heningkan Cipta
Dalam perkembangan lainnya, seluruh pesepakbola, ofisial dan penonton pertandingan La Liga hari Sabtu menundukkan kepala selama satu menit untuk berdoa dan mengenang korban gempa bumi di Maroko dan banjir bandang di Libya. Hampir tiga ribu orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka dalam musibah gempa bumi di Maroko. Sementara ribuan orang di Libya tewas dan hilang akibat banjir bandang akibat ambruknya dua bendungan di pegunungan di tengah badai besar minggu lalu. [em/jm]