Pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Rabu memperingatkan penutupan wilayah dan gangguan perdagangan karena tindakan pencegahan COVID-19 bisa menyebabkan kematian akibat malaria di sub sahara Afrika menjadi berlipat ganda.
Pada pengarahan rutinnya di Jenewa, Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus mengatakan kepada wartawan, sebuah analisa model baru yang diterbitkan minggu lalu memperkirakan potensi gangguan terkait COVID-19 pada pengiriman pasokan bantuan untuk malaria seperti vaksin dan perawatan lain di 41 negara di sub-Sahara Afrika.
Dalam skenario terburuk, katanya, jumlah kematian malaria di sub sahara Afrika bisa berlipat ganda.
BACA JUGA: India Cabut Larangan Penjualan Obat Malaria untuk Virus CoronaGhebreyesus mengatakan 21 negara di seluruh dunia melaporkan kekurangan vaksin untuk penyakit lain, termasuk campak, polio, kolera, demam kuning, dan meningitis.
Ia mengatakan sekitar 13 juta orang telah terkena dampak global akibat keterlambatan imunisasi reguler.
Ia juga menekankan kembali bahwa WHO prihatin dengan tren peningkatan infeksi di Afrika, serta Eropa Timur, Amerika Latin dan beberapa negara Asia. [my/jm]