Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) menyatakan puluhan orang meninggal akibat wabah, yang semula tidak diketahui sebagai Ebola, di sebuah distrik di kawasan timur Sierra Leone.
WHO menyatakan para penyelidik yang dikirim ke distrik terpencil Kono pekan lalu mendapati pemandangan menyedihkan saat para pasien Ebola sekarat di sebuah rumah sakit yang tidak memiliki peralatan untuk menghadapi virus itu.
Disebutkan bahwa dalam 11 hari, tim-tim menguburkan 87 jenazah, termasuk diantaranya seorang perawat, seorang supir ambulans dan petugas kebersihan yang memindahkan jenazah-jenazah yang mulai menumpuk di rumah sakit.
Beberapa waktu sebelum pernyataan WHO dilansir Rabu malam (10/12), badan kesehatan PBB itu mengemukakan Sierra Leone menghadapi kasus dan kematian terbanyak akibat Ebola di Afrika Barat.
Hingga Selasa, di distrik Kono resmi dilaporkan terdapat 123 penderita Ebola. Tetapi direktur pengendalian penyakit di kementerian kesehatan Sierra Leone, Dr. Amara Jambai, mengatakan bahwa angka tersebut terlalu rendah dibandingkan dengan jumlah penderita sesungguhnya.