Ukraina dan Rusia saling menuduh pihak lawan menembaki tim SAR dan pengungsi di wilayah Kherson yang dilanda banjir pada hari Kamis (8/6) sementara Moskow mengatakan pasukannya melawan serangan Ukraina di bagian lain garis depan.
Dinas bantuan darurat masih berpacu untuk menyelamatkan orang-orang yang terdampar akibat banjir di Sungai Dnipro, yang memaksa ribuan orang mengungsi.
Penghancuran bendungan besar yang dikuasai Rusia di sungai pada hari Selasa memuntahkan semburan air yang menyebabkan 600 kilometer persegi wilayah itu terendam air.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengunjungi daerah itu hari Kamis setelah banjir menggenangi puluhan desa dan sebagian ibu kota daerah, Kherson.
“Saya berterima kasih kepada para penyelamat dan sukarelawan! Saya berterima kasih kepada semua orang yang terlibat dalam pekerjaan ini!” tulis Zelenskyy, yang juga mengunjungi para penyintas di rumah sakit.
BACA JUGA: Presiden Zelenskyy Kunjungi Kherson yang Dilanda BanjirTidak lama setelah kunjungan tersebut, Kyiv mengatakan serangan Rusia di pusat Kherson melukai sembilan orang termasuk seorang petugas polisi dan dua pegawai dinas bantuan darurat negara.
Otoritas yang oleh Moskow ditempatkan di tepi lain Sungai Dnipro, yang dikendalikan oleh pasukan Rusia, mengatakan dua pengungsi tewas akibat penembakan Ukraina.
Korban tewas akibat banjir mencapai enam orang sementara pemerintah kota Nova Kakhovka yang didukung Moskow, tempat bendungan itu berada, mengatakan lima orang tewas dan 41 dirawat di rumah sakit.
Polisi Ukraina mengatakan seorang pria tewas di sebuah desa tepi sungai di wilayah tetangga Mykolaiv, yang juga terkena dampak kenaikan permukaan air. [lt/jm]