Winnie Madikizela-Mandela Tutup Usia

Winnie Madikizela-Mandela, mantan istri mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, menerima para pendukungnya di konferensi partai berkuasa, Kongres Nasional Afrika (ANC) di Johannesburg, 16 Desember 2017.

Winnie Madikizela-Mandela, sosok kontroversial yang menjadi ujung tombak gerakan anti-apartheid Afrika Selatan ketika suaminya dan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela dalam penahanan panjang, meninggal Senin (2/4). Winnie wafat pada usia 81 tahun.

"Nyonya Madikizela-Mandela adalah salah satu ikon besar perjuangan melawan apartheid," kata Menteri Energi Jeff Radebe dalam konferensi pers di Rumah Sakit Netcare Milpark di Johanessburg. Dia dirawat di rumah sakit pada akhir pekan karena flu dan berjuang dengan komplikasi diabetes selama bertahun-tahun.

Radebe mengatakan Winnie meninggal dengan tenang ditemani oleh keluarganya setelah "berjuang dengan berani melawan pemerintahan apartheid dan mengorbankan seluruh hidupnya untuk kemerdekaan negaranya."

"Hari ini, kita kehilangan seorang ibu, nenek, teman, teman seperjuangan, pemimpin dan ikon," kata Presiden Cyril Ramaphosa dalam pernyataan yang disiarkan melalui televisi, Senin.

Ramaphosa kemudian mengunjungi kediaman keluarga Winnie di Soweto. Hari itu, koresponden VOA memperkirakan 1.000 orang telah berkumpul di luar gerbang yang dijaga ketat. Masa termasuk ratusan wartawan, kata dia.

Nelson Mandela dan istri Winnie Madikizela-Mandela mengacungkan kepalan tangan sambil berjalan bergandengan tangan ketika Nelson dibebaskan dari penjara di Cape Town, Afrika Selatan, 11 Februari 1990.

'Ibu Pendiri Negara'

Sebagai wajah perlawanan pemerintah kulit putih ketika Mandela dipenjara selama 27 tahun, Mandela dianggap sebagai "ibu pendiri negara." Masih bekerja di Parlemen, Mandela adalah figur partai Kongres Nasional Afrika (ANC). ANC berubah dari kelompok pemberontak menjadi partai berkuasa di Afrika Selatan ketika pemerintahan apartheid berakhir pada 1991.

Dia dikagumi karena berkampanye tanpa kenal lelah untuk persamaan ras dan untuk kemajuan perempuan. Perjuangannya membuka jalan bagi Mandela menjadi presiden kulit hitam pertama pada 1994. Winnie mengalami perundungan, penangkapan dan penahanan karena aktivitasnya. Ditangkap pada 1969 dengan tuduhan terorisme, Winnie menjalani penahanan di ruang isolasi selama 18 bulan.

Meski demikian, Winnie menjadi sosok yang bertentangan. Taktik pemberontakan tanpa ampun yang dijalankan oleh Winnie, makin bertentangan dengan keinginan suami yang lebih memilih rekonsiliasi, demokrasi dan perdamaian.

Dua tahun setelah Nelson Mandela dibebaskan dari penjara pada 1990, pasangan itu berpisah setelah memiliki dua anak. Mereka resmi bercerai pada 1996, dua tahun setelah Nelson menjadi presiden. Nelson pensiun pada 1999 dan meninggal pada Desember 2013.

Meski Madikizela-Mandela mempertahankan dukungan inti di kalangan nasionalis kulit hitam radikal, popularitasnya menurun karena dia menolak memperlihatkan penyesalan atas serangkaian penculikan dan pembunuhan yang dilakukan atas namanya.

Dia dituduh atas penghilangan dan pembunuhan James "Stompie" Moeketsi Seipei, pemuda berusia 14 tahun, pada 1989. Stompie terlihat berada di rumah Winnie di Soweto dan tubuhnya ditemukan di dekat rumah. Stompie dicurigai sebagai informan. [ft/dw]