Dirjen Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Departemen Kesehatan RI, Achmad Yurianto mengatakan sedang menelusuri informasi tentang wisatawan China yang dinyatakan positif terjangkit Covid-19 ke imigrasi dan perusahaan maskapai penerbangan. Yurianto menuturkan pihaknya juga akan menelusuri ke hotel-hotel yang kemungkinan ditinggali warga China itu, setelah mengetahui identitasnya.
Menurutnya, langkah tersebut dilakukan untuk melindungi wilayah Bali daripenyebaran Covid-19. Kendati demikian, ia mengatakan pemerintah belum mendapat informasi lengkap warga China bernama Jin yang sempat berlibur di Bali.
"Tetapi bagi kita sebenarnya bukan berbicara tentang Jin. Tetapi bagaimana kita melakukan proteksi yang kuat, deteksi yang cermat di Bali. Karena Jin kan sudah di China. Nanti yang di Bali harus kita pantau betul, jangan sampai menjadi episentrum baru yang membingungkan kita," jelas Achmad Yurianto saat menggelar telekonferensi dari Natuna dengan para wartawan di Jakarta, Kamis (13/2).
Achmad Yurianto memperkirakan warga China tersebut terinfeksi di China setelah berlibur di Bali. Perkiraan tersebut berdasarkan perhitungan masa inkubasi virus dan analisa data 14 spesimen pasien dari Bali saat itu yang hasilnya negatif semua.
Your browser doesn’t support HTML5
Di samping itu, Kemenkes juga telah telah berkoordinasi dengan maskapai penerbangan untuk mengetahui nama-nama warga China dengan panggilan Jin pada masa 12-28 Januari 2020 yang berkunjung ke Indonesia. Hasilnya ada dua warga China yang memiliki nama Jin yakni anak-anak dan dewasa.
"Kita mencoba mencari data apa saja yang dilakukan Jin pada tanggal 28 Januari di Shanghai. Ternyata aktivitas yang kita duga dia naik kendaraan umum dan sebagainya. Sangat mungkin terjadi penularan di sana," tambahnya.
Sebelumnya, seorang warga China dikabarkan positif terinfeksi COVID-19 pada 5 Februari lalu setelah berlibur di Bali pada 22-28 Januari 2020. Jin disebut berangkat menggunakan maskapai Lion Air pada 22 Januari dan pulang menggunakan Garuda Indonesia pada 28 Januari.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro melalui rilis, Rabu (12/2) mengatakan penerbangan internasional dari Distrik Huangpi, Provinsi Hubei, China menuju Bali pada Rabu (22/1) telah dioperasikan sesuai standar prosedur.
"Penerbangan JT-2618 sudah dipersiapkan dengan baik, sebelum keberangkatan seluruh kru dan tamu menjalani pemeriksaan kesehatan berdasarkan ketentuan. Dalam penerbangan ini, Lion Air membawa dua pilot, satu kopilot, enam awak kabin, dua teknisi dan 188 tamu atau penumpang," jelas Danang melalui keterangan tertulis yang diterima VOA, Rabu (22/1).
Danang menambahkan seluruh awak pesawat dan penumpang tidak memiliki tanda-tanda terkena CONVID-19. Hal tersebut berdasarkan pemeriksaan tim medis Kantor Kesehatan Pelabuhan/Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
"Ketika pesawat berada pada pelataran parkir bandar udara (apron), petugas teknisi bekerja sama dengan pihak terkait melakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman (disinfectant spray) sesuai prosedur yang berlaku." [sm/ii]