Presiden AS Joe Biden, pada Senin (20/11), bergabung dengan Threads – media sosial milik Meta, pesaing X milik Elon Musk – beberapa hari setelah Gedung Putih mengecam Musk karena mendorong pesan antisemitisme.
“Teman-teman, ini Presiden Biden,” ungkapnya dalam postingan pertamanya pada hari ulang tahunnya yang ke-81. “Anda mendengar kabar saya hari ini dari platform baru, tetapi pesan saya kepada Anda tidak berubah.”
“Saya tidak melihat masa depan Amerika yang gelap, suram dan terpecah belah,” tambah Biden. “Saya melihat Amerika yang siap lepas landas.”
Meta milik Mark Zuckerberg, yang merupakan perusahaan induk Facebook dan Instagram, meluncurkan Threads pada Juli lalu dalam upaya untuk menggulingkan X, platform media sosial yang sebelumnya dikenal dengan nama Twitter, sebagai platform utama bagi selebriti, perusahaan dan pemerintah untuk membuat pernyataan terbuka.
Gedung Putih mengonfirmasi pihaknya telah meluncurkan akun Threads bagi sang presiden, Ibu Negara Jill Biden, Wakil Presiden Kamala Harris, suaminya Douglas Emhoff dan Gedung Putih sendiri, dalam bahasa Inggris dan Spanyol.
BACA JUGA: Gedung Putih Kutuk Komentar Kontroversial Antisemit Musk di X“Threads menjadi cara lain kami bisa berkomunikasi dengan rakyat Amerika mengenai langkah-langkah bersejarah pemerintahan ini untuk menciptakan 14 juta lapangan pekerjaan, menurunkan harga obat resep, dan melindungi kebebasan dan banyak lagi,” kata seorang pejabat Gedung Putih.
Pejabat itu menambahkan bahwa peluncuran akun-akun Threads itu sudah dipersiapkan selama beberapa minggu.
Namun, debut Biden di platform itu terjadi hanya tiga hari setelah juru bicara Gedung Putih mengecam Musk, orang terkaya di dunia, karena “promosi menjijikan” teori konspirasi antisemitisme.
Para pengiklan juga meninggalkan X setelah pengusaha kontroversial pemilik Tesla dan SpaceX itu pekan lalu membalas sebuah postingan antisemitisme di platform X dengan kata-kata: “Anda telah mengatakan kebenaran yang sebenarnya.”
Gedung Putih mengulangi kecamannya terhadap Musk pada Senin, namun mengatakan belum ada rencana mengubah proposal AS untuk menggunakan salah satu roket Starship milik Musk untuk misi pendaratan di Bulan di masa depan.
“Itu bukan berarti bahwa kami menerima atau menyetujui atau memaafkan, dengan cara apa pun, retorika antisemit yang ia dorong,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby dalam konferensi pers.
Sementara itu, direktur komunikasi Gedung Putih Ben LaBolt mempromosikan postingan Threads pertama Presiden Biden… di platform X. [rd/rs]