Pemerintah Yaman mengatakan telah menggagalkan rencana al-Qaida untuk menduduki dua kota di selatan dan menyerang fasilitas minyak dan gas strategis di dekatnya.
Pengumuman pemerintah Yaman muncul pada hari yang sama saat Amerika diduga melancarkan serangan pesawat tanpa awak yang menewaskan sedikitnya tujuh anggota al-Qaidadi Yaman. Mereka mengatakan rencana al-Qaida tersebut mencakup penculikan dan pembunuhan warga asing yang bekerja di fasilitas itu.
Serangan ini terjadi setelah Amerika mengingatkan adanya serangan teroris yang memicu Washington menutup misi-misi diplomatik di seluruh Timur Tengah dan Afrika pekan lalu.
Rajeh Badi, juru bicara perdana menteri Yaman, Rabu (7/8) mengatakan rencana al-Qaida yang digagalkan itu melibatkan puluhan militan al-Qaida yang menyamar dengan seragam tentara Yaman dan menyerang kota Mukalla dan Ghayl Bawazeer.
Rajeh Badi menambahkan operasi itu mencakup rencana untuk mengambil alih terminal minyak Mina al-Dhaba yang dikelola Kanada di daerah Mukallah dan fasilitas lain di dekat Ghayl Bawazeer, sementara militan lainnya akan berupaya meledakkan jalur pipa minyak, yang mengancam ekspor minyak Yaman.
Badi mengatakan rencana al-Qaida itu digagalkan setelah pemerintah Yaman mengirim tambahan pasukan ke sekitar fasilitas yang menjadi target dan melarang siapapun memasuki daerah itu.
Serangan ini terjadi setelah Amerika mengingatkan adanya serangan teroris yang memicu Washington menutup misi-misi diplomatik di seluruh Timur Tengah dan Afrika pekan lalu.
Rajeh Badi, juru bicara perdana menteri Yaman, Rabu (7/8) mengatakan rencana al-Qaida yang digagalkan itu melibatkan puluhan militan al-Qaida yang menyamar dengan seragam tentara Yaman dan menyerang kota Mukalla dan Ghayl Bawazeer.
Rajeh Badi menambahkan operasi itu mencakup rencana untuk mengambil alih terminal minyak Mina al-Dhaba yang dikelola Kanada di daerah Mukallah dan fasilitas lain di dekat Ghayl Bawazeer, sementara militan lainnya akan berupaya meledakkan jalur pipa minyak, yang mengancam ekspor minyak Yaman.
Badi mengatakan rencana al-Qaida itu digagalkan setelah pemerintah Yaman mengirim tambahan pasukan ke sekitar fasilitas yang menjadi target dan melarang siapapun memasuki daerah itu.