Yang Perlu Diketahui Tentang Obat Pelangsing yang Menjanjikan Penurunan Berat Badan

  • Associated Press

Logo dari perusahaan diet WeightWatchers terlihat pada layar telepon genggam dan situs perusahaan dalam foto yang diambil di New York, pada 7 Maret 2023. (Foto: AP/Richard Drew)

WeightWatchers, perusahaan diet berusia 60 tahun, minggu ini mengumumkan akan mengakuisisi perusahaan layanan kesehatan jarak jauh atau telehealth yang memiliki layanan untuk meresepkan obat anti-obesitas kepada pelanggan virtualnya yang terus bertambah.

Kesepakatan senilai $132 juta dengan perusahaan Sequence hanyalah dorongan komersial terbaru bagi pangsa pasar resep obat yang menjanjikan penurunan berat badan secara drastis. Selama berbulan-bulan, obat diabetes Ozempic telah banyak disebut oleh para selebritas di media sosial, meski obat itu tidak disetujui untuk digunakan sebagai penurun berat badan. Permintaan untuk obat tersebut telah memicu kelangkaan.

BACA JUGA: Kasus Diabetes Naik, Kemenkes Desak Kemenkeu Terapkan Cukai Minuman Berpemanis

WeightWatchers akan memperkenalkan kepada sekitar 3,5 juta pelanggannya, generasi baru pengobatan yang melampaui perubahan perilaku seperti olahraga di gym dan pelacakan diet. Pakar obesitas mengatakan obat tersebut bisa merevolusi pengobatan penyakit yang dialami oleh 42 persen orang dewasa Amerika.

Berikut ini adalah janji dari obat-obatan baru ini dan peringatan tentang penggunaannya.

Obat-obatan yang paling banyak dibicarakan ini berasal dari kelas obat yang disebut agonis GLP-1. Dua yang paling populer, Ozempic dan Wegovy, merupakan dosis yang berbeda dari obat yang sama, semaglutide.

Ozempic telah digunakan selama enam tahun untuk mengobati diabetes tipe 2 dan tidak disetujui penggunaannya untuk menurunkan berat badan. Wegovy disetujui untuk mengobati obesitas pada orang dewasa pada 2021, dan akhir tahun lalu digunakan untuk merawat anak-anak dan remaja berusia 12 tahun ke atas.

BACA JUGA: AS akan Terbitkan Aturan Pembatasan Kandungan Gula dalam Makanan Sekolah

Dokter meresepkan obat itu hanya untuk penderita diabetes, atau untuk orang yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan dengan masalah kesehatan tambahan. Sebagian besar jenis obat ini diberikan melalui suntikan setiap minggu.

Obat-obatan tersebut bekerja dengan cara meniru aksi hormon pada usus yang bereaksi setelah manusia mengkonsumsi makanan, meningkatkan penyaluran insulin, memblokade produksi gula pada hati dan mengurangi selera makan. [my/rs]