Yogya Hadapi Corona: Tunda Sejumlah Acara dan Lakukan Kuliah Online

  • Nurhadi Sucahyo

Stasiun Tugu, salah satu tengara utama di Yogyakarta. (Foto: VOA/Nurhadi)

Panitia Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (JIFFINA) 2020 cukup berani dengan tetap menggelar acara pada 14-17 Maret 2020. Padahal, virus corona yang sudah dinyatakan sebagai pandemik global oleh WHO, membayang-bayangi seluruh peserta.

Endro Wardoyo, Ketua Komite JIFFINA 2020 mengungkapkan pameran tersebut tetap digelar karena mengingat peserta maupun calon pembeli telah mendaftar sejak lama. Di tengah lesunya produksi mebel dan kerajinan dari China akibat serangan virus corona, kesempatan menaikkan penjualan produk Indonesia justru kian besar. Endro memastikan, semua protokol yang ditetapkan untuk membuat ajang ini aman, akan diterapkan.

“Kita sudah menyiapkan berbagai antisipasi, mengikuti protokol yang dikeluarkan oleh pemerintah. Misalnya, begitu memasuki lokasi pameran ini, harus diukur suhu badannya dulu. Kemudian kita sediakan hand sanitizer, masker, sarung tangan dan lain-lain. Kita juga menyiapkan dokter yang standby selama pameran buka dan ada beberapa unit ambulans ya sudah kita siapkan,” ujar Endro

Endro Wardoyo, Ketua Komite JIFFINA 2020. (Foto: VOA/Nurhadi)

Endro menyebut, importir dari berbagai negara mengalami kekosongan barang karena terhentinya produksi mebel dan kerajinan China. Di sisi yang lain, kata Endro, pemerintah juga membutuhkan pertumbuhan ekonomi. Karena itulah, dia meminta seluruh pihak untuk tidak berlebihan menyikapi wabah virus corona.

Panitia JIFFINA 2020 cukup beruntung karena menyelenggarakan acara pada pekan ini. Sejumlah acara yang teragendakan pekan depan hingga akhir April banyak yang dibatalkan melihat perkembangan yang terjadi di Surakarta. Apalagi, wilayah tersebut hanya satu jam perjalanan menggunakan kereta api komuter dari Yogyakarta.

BACA JUGA: Pemkot Tetapkan Solo KLB Virus Corona

Salah satunya adalah gelaran Jogja Air Show yang seharusnya diselenggarakan pada 20-22 Maret 2020. Pameran kedirgantaraan sekaligus unjuk kemampuan TNI Angkatan Udara ini merupakan agenda tahunan. Puluhan ribu penonton biasanya hadir untuk melihat berbagai atraksi pesawat udara, baik oleh pilot-pilot TNI AU maupun atraksi hiburan dari penggemar olahraga udara. Dalam keterangan tertulisnya, Ketua Panitia Jogja Air Show 2020 Kolonel Pnb Feri Yunaidi mengatakan, penundaan dilakukan hingga ada keputusan lebih lanjut.

Konser grup musik Sheilla on 7 di Kampus Universitas Negeri Yogyakarta pada 17 April 2020 juga ditunda, setidaknya sampai bulan Juni. Penundaan ini adalah bagian dari penundaan sejumlah acara besar yang menandai dies natalis kampus tersebut sepanjang Maret, April hingga Mei 2020.

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Sutrisno Wibowo. (Foto: Courtesy/Humas UNY)


Kampus Tutup Kelas

Mulai Senin (16/3), hampir seluruh perguruan tinggi besar di Yogyakarta memutuskan untuk menutup kelas mereka. Salah satunya adalah Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Rektor UNY, Sutrisna Wibawa mengaku, keputusan ini diambil antara lain melihat perkembangan wabah virus corona di Surakarta. Sutrisna menetapkan, kelas akan diganti secara online hingga 30 April 2020.

“Kenapa saya ambil 30 April karena prediksi berkembangnya corona ini kan 60 hari ke depan, dihitung dari awal Maret. Perhitungan saya akan berakhir pada akhir April. Karena itu, sampai akhir April mahasiswa supaya kuliahnya dari rumah lewat online,” ujar Sutrisna.

Salah satu kegiatan mahasiswa UNY di kampus setempat. (Foto: Courtesy/Humas UNY)

UNY telah memiliki apikasi perkuliahan online bernama 'Be Smart' yang akan berperan penting mulai Senin depan. Jika membutuhkan perangkat tambahan, dosen diperkenankan menerapkan pola perkuliahan menggunakan surat elektronik dan Google Classroom. Perkuliahan praktikum yang tidak bisa diganti dengan sistem online, akan ditunda hingga Juni dan Juli 2020.

Sistem serupa diterapkan untuk bimbingan tugas akhir, seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Sedangkan ujian tugas akhir tidak ditunda, karena bersifat tertutup dan hanya dihadiri mahasiswa terkait bersama dosen penguji.

UNY juga akan melakukan pengukuran suhu tubuh bagi mereka yang tetap datang ke kampus, seperti dosen dan pegawai. Cairan anti kuman akan disediakan lebih banyak, dan ruangan ditingkatkan kebersihannya. Universitas ini juga terus melakukan pemantauan terhadap civitas akademika mereka yang sedang belajar di luar negeri. Begitupula perhatian lebih diberikan kepada mahasiswa asing yang tengah menimba ilmu di kampus tersebut.

Iva Ariyani Humas UGM. (Foto: Courtesy/Iva Ariyani)


Kampus Universitas Gadjah Mada juga melakukan hal yang relatif sama dengan UNY. Humas UGM Iva Ariyani mengatakan akan ada peningkatan fasilitas kebersihan di lingkungan kampus. Seluruh civitas akademika diminta untuk tidak panik menghadapi perkembangan yang terjadi.

Iva menyebut, Rektor UGM telah mengeluarkan Surat Keputusan yang menetapkan kampus itu dalam status siaga virus corona. Selain mengalihkan kelas ke sistem online, acara yang dilakukan dengan pengumpulan massa juga akan ditunda.

“UGM juga meniadakan beberapa kegiatan yang melibatkan banyak orang dan mobilisasi massa. Untuk sementara ini kita hentikan dulu,” ujar Iva.

Your browser doesn’t support HTML5

Yogya Hadapi Corona: Tunda Sejumlah Acara dan Lakukan Kuliah Online

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta juga menerapkan kebijakan serupa. Dalam surat keputusannya, Pelaksana Tugas Rektor UIN Sunan Kalijaga, Sahiron juga menyebut wisuda mahasiswa akan ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan. Kampus ini juga melarang civitas akademikanya bepergian ke luar negeri dan kota-kota di dalam negeri, yang wilayahnya terjangkit virus corona.

“Bagi yang baru pulang dari luar negeri, dan kota-kota dalam negeri yang terkonfirmasi virus corona, diminta untuk melaksanakan tugas-tugas kedinasan di rumah selama 14 hati terhitung sejak kepulangan,” papar Sahiron.

BACA JUGA: 5 Meninggal, Jumlah Kasus Corona di Indonesia Bertambah Menjadi 96

Kampus ini juga membentuk satuan tugas pencegahan penyebaran virus corona. Selain itu, siapapun yang sakit diminta untuk langsung memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan yang tersedia.

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta juga akan menunda pelaksanaan wisuda yang semestinya digelar pada 21 Maret 2020. Sekitar 1.000 mahasiswa yang telah selesai kuliah, dapat tetap memperoleh ijazah sesuai waktunya. Wisuda akan diselenggarakan setelah ancaman virus corona berakhir. [ns/em]