Yordania, pada Minggu (28/1), mengutuk serangan pesawat tak berawak (drone) yang menewaskan tiga tentara AS, di sebuah pos terluar di dekat perbatasan Suriah, setelah sebelumnya mengatakan serangan itu tidak terjadi di wilayahnya.
Kantor berita resmi, Petra, mengatakan Yordania mengutuk serangan teroris yang menargetkan pos terluar di perbatasan dengan Suriah, menewaskan tiga tentara AS dan melukai lainnya. Yordania juga mengatakan bahwa yang tewas adalah anggota pasukan AS yang bekerja sama dengan Yordania dalam melawan terorisme dan mengamankan perbatasan."
Setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan serangan terhadap pasukannya yang ditempatkan di Yordania timur laut, dekat perbatasan Suriah, juru bicara pemerintah Yordania Muhannad Mubaidin awalnya mengatakan serangan itu tidak terjadi di Yordania.
BACA JUGA: Tiga Tentara AS Tewas dalam Serangan Drone di YordaniaDia mengatakan, serangan itu menargetkan pangkalan Al-Tanf di Suriah, di mana pasukan AS dikerahkan sebagai bagian dari koalisi antijihadis internasional.
Mubaideen menyampaikan belasungkawa kepada Amerika Serikat dan mengatakan serangan itu tidak menimbulkan korban jiwa di kalangan perwira Angkatan Bersenjata Yordania.
Biden bersumpah bahwa Amerika Serikat akan merespons serangan yang disebutnya dilakukan oleh militan yang didukung Iran.
Ini adalah pertama kalinya personel militer Amerika terbunuh oleh serangan musuh di Timur Tengah, sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas yang didukung Iran di Jalur Gaza. [ns/ka]