YouTube milik Google memblokir akun kampanye satu-satunya kandidat pemimpin Hong Kong, John Lee, Rabu. Perusahaan itu mengutip sanksi Amerika terhadap mantan pejabat nomor 2 itu.
Lee termasuk dalam kelompok yang terdiri atas 11 pejabat tinggi pemerintah Hong Kong dan China yang dikenai sanksi oleh Departemen Keuangan Amerika karena membatasi kebebasan politik berdasar undang-undang keamanan nasional Beijing yang diberlakukan pada Juni 2020. Kepala Eksekutif Hong Kong saat ini, Carrie Lam, juga masuk kelompok itu.
Lee membuat akun Facebook dan YouTube untuk kampanyenya dalam persiapan untuk pemilihan pada 8 Mei meskipun ia calon tunggal dalam pemilihan itu untuk menggantikan Lam, yang tidak mau mencalonkan diri lagi.
BACA JUGA: Orang Nomor 2 Hong Kong Mundur, Diperkirakan akan Jadi Pemimpin BerikutnyaSementara itu pemilik Facebook, Meta, mengatakan perusahaan itu harus mematuhi undang-undang Amerika dan mencegah mantan perwira polisi dan menteri keamanan itu menerima uang dari platform itu. Perusahaan itu menyatakan kehadiran Lee masih diperbolehkan di Facebook dan Instagram "asalkan tidak ada pembayaran."
Lee mengatakan langkah itu tidak akan mempengaruhi upayanya untuk memimpin pusat keuangan itu selama lima tahun ke depan. Lee telah menyiarkan langsung pertemuannya untuk media dan tokoh politik di Facebook dan YouTube sebelum dia diskors dari dua media sosial tersebut. [ka/jm]