Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menekankan pentingnya perang untuk memperebutkan Bakhmut, kota di Ukraina Timur. Ia mengatakan kepada Associated Press bahwa kekalahan Ukraina di sana akan menyebabkan komunitas internasional dan sebagian di Ukraina akan menekan untuk membuat kompromi dengan Rusia.
Zelenskyy telah mengatakan bahwa Ukraina tidak akan terlibat dalam pembicaraan perdamaian dengan Rusia sebelum pasukan Rusia ditarik dari seluruh teritori Ukraina. Sejak meluncurkan invasi skala penuh tahun lalu, Rusia telah mengklaim aneksasi empat daerah di Ukraina dalam langkah yang dianggap luas sebagai ilegal di Majelis Umum PBB.
Sekutu-sekutu Barat telah meremehkan signifikansi Bakhmut, dengan mengatakan kekalahan Ukraina di sana tidak akan berdampak besar terhadap keseluruhan konflik.
Tetapi Zelenskyy mengatakan kepada Associated Press bahwa setiap bagian dari perang itu penting. “Kita tidak dapat kehilangan langkah karena perang adalah potongan-potongan kemenangan, kemenangan kecil, langkah-langkah kecil,” katanya.
Zelenskyy berbicara kepada Associated Press sewaktu ia bepergian dengan kereta api ke beberapa daerah di garis depan, termasuk kawasan Sumy di bagian timur laut Ukraina.
“Kawasan ini dekat dengan musuh. Ancamannya terus menerus. Pengeboman ke perbatasan kita juga terus menerus. Tetapi hidup kita, rakyat kita jelas lebih kuat daripada ketakutan apapun,” kata Zelenskyy dalam pidato harian Selasa malam.
Zelenskyy berbicara dengan para pejabat kota dan warga di Okhtyrka dan Trostyanets, kota-kota yang menghadapi pertempuran hebat. Trostyanets sempat di bawah kendali Rusia setelah invasi tetapi pasukan Ukraina membebaskannya pada 26 Maret 2022, lapor Associated Press.
Ia juga mengunjungi sebuah lokasi yang tidak diungkapkan di dekat perbatasan dengan Rusia dan berbicara dengan para penjaga perbatasan.
BACA JUGA: Zelenskyy akan Beberkan Visi Perdamaian Abadi di UkrainaSebuah kesepakatan untuk memastikan keamanan PLTN terbesar Eropa di Ukraina mungkin sudah “dekat,” meskipun rincian akhir belum disepakati oleh para pejabat Rusia dan Ukraina, kata Rafael Mariano Grossi, Dirjen Badan Energi Atom Internasional, Selasa (28/3).
Grossi mengatakan kepada wartawan ia “kemungkinan besar” akan ke Rusia dalam beberapa hari mendatang dalam upaya merampungkan kesepakatan untuk melindungi PLTN di Zaporizhzhia. Pertempuran sengit selama berbulan-bulan di dekat faslitas itu telah membuat cemas para pejabat internasional mengenai kemungkinan bencana nuklir, dengan kemungkinan radiasi menyebar jauh melebihi zona perang.
“Ada pertempuran yang meningkat, pertempuran aktif di dekat PLTN," kata Grossi. “Tim saya di sana melaporkan setiap hari mengenai serangan, suara senjata berat. Ini praktis berlangsung terus menerus.”
Grossi telah lama menyerukan penetapan zona proteksi di sekitar PLTN, yang sangat dekat dengan garis depan perang. Tetapi belum ada kesepakatan yang dicapai mengenai itu. [uh/ab]