Zelenskyy Berterima Kasih kepada Militer atas 'Hasil yang Signifikan' di Wilayah Rusia 

  • Associated Press

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berjalan meninggalkan tempat Forum Ambrosetti digelar di Cernobbio, Italia, seusai bertemu dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni pada 7 September 2024. (Foto: AP/Luca Bruno)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membuka pidato video malam harinya pada Rabu (18/9) dengan ucapan terima kasih kepada militer atas “hasil yang signifikan dari serangan pada malam sebelumnya di wilayah Rusia.”

“Pertama-tama, hari ini, saya ingin berterima kasih kepada para pejuang kita yang memastikan kemampuan jarak jauh Ukraina kita. Ada hasil yang signifikan dari serangan tadi malam di wilayah Rusia, dan ini adalah jenis tindakan yang melemahkan musuh.”

Drone Ukraina menyerang depot militer besar di sebuah kota di pedalaman Rusia pada malam hari, menyebabkan kebakaran besar dan memaksa sebagian penduduk mengungsi, kata seorang pejabat Ukraina dan laporan berita Rusia pada hari Rabu. Sedikitnya 13 orang terluka akibat serangan tersebut, tambah Kementerian Kesehatan Rusia.

Ukraina mengklaim serangan itu menghancurkan gudang militer di Toropets, sebuah kota di wilayah Tver Rusia sekitar 380 kilometer arah barat laut dari Moskow dan sekitar 500 kilometer dari perbatasan dengan Ukraina.

BACA JUGA: Inggris Panggil Dubes Rusia terkait Spionase terhadap 6 Diplomatnya

Serangan itu dilakukan oleh Dinas Keamanan Ukraina, bersama dengan Pasukan Intelijen dan Operasi Khusus Ukraina, kata seorang pejabat keamanan Kyiv kepada kantor berita Associated Press, yang berbicara dengan syarat anonim karena ia tidak berwenang untuk membahas operasi tersebut.

Menurut pejabat itu, depot tersebut menampung rudal Iskander dan Tochka-U, serta bom luncur dan peluru artileri. Ia mengatakan fasilitas itu terbakar dan serangan tersebut membakar area seluas 6 kilometer.

Di antara amunisi yang hancur adalah rudal balistik jarak pendek KN-23 buatan Korea Utara, kata pejabat lain di Kantor Intelijen Ukraina kepada kantor berita Associated Press. Pejabat itu juga tidak berwenang berkomentar di depan umum dan tidak memberikan bukti untuk mendukung klaimnya. [lt/ab]