Zelenskyy Cari Reaksi Keras atas Keterlibatan Korut dalam Perang Rusia 

Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte (kiri) berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam acara makan malam pada KTT NATO-Ukraina di Brussels, pada 17 Oktober 2024. (Foto: Olivier Matthys, Pool via AP)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada hari Minggu (20/10) mengatakan bahwa ia mengharapkan reaksi keras dari negara-negara yang telah mengakui Korea Utara semakin terlibat dalam perang Rusia melawan Ukraina; yang telah berlangsung selama lebih dari 2,5 tahun

Berbicara dalam pidato video malamnya, Zelenskyy mengatakan bahwa ada banyak bukti satelit dan video yang menunjukkan bahwa Korea Utara tidak hanya mengirimkan peralatan ke Rusia, tetapi juga tentara yang siap untuk dikerahkan.

“Saya berterima kasih kepada para pemimpin dan perwakilan negara-negara yang tidak menutup mata dan berbicara terus terang tentang kerja sama ini demi perang yang lebih besar,” katanya. “Kami mengharapkan reaksi yang normal, jujur, dan kuat dari mitra kami dalam hal ini.”

Zelenskyy mengatakan bahwa keterlibatan Korea Utara yang lebih besar hanya akan merugikan semua pihak.

“Sayangnya, ketidakstabilan dan ancaman bisa meningkat secara signifikan setelah Korea Utara dilatih untuk perang modern,” katanya.

BACA JUGA: Drone Ukraina Serang Pabrik Bahan Peledak Utama di Rusia

“Jika dunia tetap diam sekarang dan kita harus melibatkan tentara dari Korea Utara di garis depan dengan cara yang sama seperti kita harus mempertahankan diri dari drone Shahed (milik Iran), hal ini tentu tidak akan menguntungkan siapa pun di dunia dan hanya akan memperpanjang perang.”

Tindakan Korea Utara, katanya, berarti “pada dasarnya satu lagi negara memasuki perang melawan Ukraina.”

Zelenskyy pekan lalu menuduh Korea Utara mengerahkan perwira bersama Rusia dan bersiap untuk mengirim ribuan tentara guna membantu upaya perang Moskow. Badan mata-mata Korea Selatan mengatakan pada Jumat (18/10) bahwa Korea Utara telah mengirimkan 1.500 pasukan khusus ke Rusia untuk pelatihan.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pada Sabtu (19/10) bahwa ia tidak bisa mengonfirmasi laporan Korea Utara telah mengirim pasukan ke Rusia selain kemungkinan pengerahan pasukan, tetapi mengatakan bahwa langkah tersebut akan mengkhawatirkan, jika benar. Kepala NATO Mark Rutte mengatakan pada Kamis (17/10) bahwa tidak ada bukti kehadiran Pyongyang pada tahap ini.

Keterlibatan pasukan reguler Korea Utara untuk mendukung invasi Rusia ke Ukraina akan menjadi eskalasi perang yang serius, menteri luar negeri Prancis dan Ukraina mengatakan pada sebuah konferensi pers bersama di Kyiv pada hari Sabtu. [th/ka]