Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendesak Amerika Serikat untuk mengizinkan Kyiv menyerang target militer di dalam wilayah Rusia. Desakan ini muncul setelah delegasi Ukraina bertemu dengan pejabat senior Amerika di Washington pada Sabtu (31/8).
Sejak 2022, Washington menggelontorkan bantuan militer senilai lebih dari $50 miliar atau Rp776,6 triliun kepada Ukraina. Namun Amerika memberikan syarat terkait penggunaan senjata yang hanya bisa dipakai dalam wilayah Ukraina dan operasi lintas batas yang bersifat defensif.
Zelenskyy melaporkan bahwa bom udara berpemandu menewaskan enam orang dan melukai 97 orang di Kharkiv pada Jumat (30/8), dan serangan lanjutan terjadi pada Sabtu (31/8). Ia menyatakan bahwa situasi tersebut hanya bisa diatasi dengan menyerang lapangan udara militer Rusia, pangkalan mereka, dan infrastruktur logistik teror Rusia.
Dalam pidato video malam harinya, ia berkata, "Kami membicarakan hal ini setiap hari dengan mitra kami. Kami membujuk. Kami menyampaikan argumen."
Ia menyebut bahwa membersihkan langit Ukraina dari bom udara terarah Rusia akan menjadi "langkah penting untuk memaksa Rusia mengakhiri perang dan mencapai perdamaian yang adil."
"Kami membutuhkan kemampuan untuk benar-benar dan sepenuhnya melindungi Ukraina dan warga Ukraina,” ujar Zelenskyy pernyataannya kepada Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jerman.
"Kami membutuhkan izin untuk menggunakan kemampuan jarak jauh dan peluru kendali serta peluru kendali jarak jauh Anda,” tukasnya.
Tanpa memberikan rincian lebih lanjut, ia menyebut bahwa perwakilannya telah "menyampaikan semua informasi yang diperlukan" kepada negara-negara sekutu Ukraina.
BACA JUGA: Komandan Angkatan Udara Ukraina Dipecat Usai Kecelakaan F-16Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, yang berada di Washington dengan delegasinya pada Jumat dan Sabtu pekan lalu, mengungkapkan dalam wawancara dengan CNN bahwa Kyiv berhasil mengidentifikasi lapangan udara Rusia yang digunakan untuk menyerang kota-kota Ukraina sebagai target yang dapat diserang dari jarak jauh. Informasi tersebut disampaikan kepada pejabat dan pakar Amerika selama kunjungannya.
"Kami telah menjelaskan kemampuan seperti apa yang kami butuhkan untuk melindungi warga dari teror Rusia yang ditimbulkan Rusia kepada kami, jadi saya harap kami didengar," kata Umerov dalam wawancara tersebut pada Jumat malam.
Zelenskyy diperkirakan akan menyampaikan permohonan serupa secara langsung bulan depan, saat ia mempresentasikan rencana kemenangannya kepada Presiden Joe Biden di Ruang Oval. Selain itu, ia dijadwalkan akan menghadiri pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York.
Menteri Ekonomi Yulia Svyrydenko, pemimpin delegasi Kyiv, menyebutkan di X bahwa ia membahas langkah-langkah pemulihan sistem energi Ukraina, termasuk kontribusi dari paket pembiayaan sektor energi senilai $800 juta yang diumumkan pada Juni.
Menurutnya, serangan udara Rusia telah berdampak pada lebih dari separuh infrastruktur listrik Ukraina.
Kepala staf presiden Andriy Yermak ikut besama Umerov saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Amerika Lloyd Austin untuk membahas situasi perang pada Jumat, menurut kantor kepresidenan.
Setelah Rusia menyerang Ukraina dengan lebih dari 400 rudal dan pesawat tanpa awak, Yermak menekankan pentingnya Ukraina menerima senjata dari paket pertahanan secepatnya, kata kantor kepresidenan. [ah/ft]