Zelenskyy Puji Kemenangan Kherson, Serukan Waspada

Penduduk setempat berfoto dengan prajurit Ukraina setelah mundurnya Rusia dari kota Kherson, di pusat kota Kherson, Ukraina, 12 November 2022. (Foto: Reuters)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memuji kemenangan pasukan Ukraina di Kherson pada Sabtu (11/12).

Dalam pidato hariannya, Zelenskyy mengatakan bahwa pasukan pertahanan telah merebut kontrol lebih dari 60 permukiman di wilayah Kherson dan berjanji bahwa pasukan Ukraina akan "membebaskan seluruh wilayahnya dari penjajah."

Namun, Presiden Ukraina itu juga menyerukan kewaspadaan. Sementara masyarakat merayakan kemenangan di Kherson, katanya, di wilayah timur di Donetsk, pertempuran brutal terjadi setiap hari.

"Di sana seperti neraka," katanya.

BACA JUGA: Rusia Tarik Pasukannya dari Kherson

Ketika pasukan Rusia mundur dari Kherson, kata Zelenskyy, mereka menghancurkan infrastruktur penting disana, termasuk komunikasi, pasokan air, dan pembangkit yang menyalurkan pemanas dan listrik. Ia juga memperingatkan penduduk Kherson bahwa para tentara Rusia yang mundur telah menanam ranjau di wilayah itu.

Dalam pemberitahuan harian mengenai invasi Rusia ke Ukraina, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada Sabtu (11/12) bahwa penarikan Rusia dari Kherson "adalah pengakuan secara terbuka akan kesulitan yang dihadapi oleh pasukan Rusia di tepi barat dari Sungai Dnipro."

Seorang pria memegang bendera Ukraina saat orang-orang berkumpul di Lapangan Maidan untuk merayakan pembebasan Kherson, di Kyiv pada 11 November 2022. (Foto: AFP)

Rusia pada Jumat (11/11) mengatakan penarikan pasukannya dari tepi barat Sungai Dnipro telah selesai dan tidak ada tentara atau peralatan yang ditinggal.

Namun para tentara Rusia yang mundur memberikan gambaran berbeda. Seorang tentara Rusia mengaku ia dan rekan-rekannya diminta mengganti seragamnya dengan pakaian sipil agar tidak terdeteksi. Selain itu, sejumlah tentara yang mundur dilaporkan tewas tenggelam di sungai ketika hendak melarikan diri.

Bagi para tentara Rusia yang gagal keluar dari kota itu, "satu-satunya cara untuk menghindari kematian adalah dengan menyerah," kata Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina. [vm/ft]