Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy hari Minggu (6/3) menggarisbawahi tuntutannya untuk memberlakukan zona larangan terbang (no-fly zone) di atas wilayah udara Ukraina dan permintaan pesawat-pesawat jet tempur untuk militernya, dengan mengatakan delapan rudal Rusia telah menghantam kota Vinnytsia, di barat daya Kyiv, yang menghancurkan bandara di kota itu.
"Saya baru saja diberitahu tentang serangan rudal di Vinnytsia. Delapan roket... Bandara hancur total," katanya.
Beberapa kota dan pangkalan udara di Ukraina telah dibom, ditembaki atau diserang dengan rudal balistik sejak Rusia melakukan invasi yang telah berlangsung selama 11 hari.
Namun Vinnytsia berada di wilayah barat Ukraina tengah, jauh dari perbatasan Rusia dan Belarusia, di wilayah yang jarang terjadi serangan serupa.
BACA JUGA: Perempuan dan Anak-anak Ketakutan, Aktivis Ukraina Serukan Barat Terapkan Zona Larangan Terbang di NegaranyaZelenskyy mengambil kesempatan tersebut untuk meminta Barat memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina demi mencegah lebih banyak serangan Rusia.
“Kami ulangi setiap hari: tutup langit di atas Ukraina. Tutup untuk semua rudal Rusia, untuk pesawat tempur Rusia, untuk semua teroris mereka," katanya.
"Jika tidak, jika Anda tidak memberi kami setidaknya pesawat sehingga kami dapat melindungi diri kami sendiri, hanya ada satu hal untuk disimpulkan: Anda ingin kami dibunuh pelan-pelan,” tukasnya.
Sejauh ini NATO telah mengesampingkan pemberlakuan kebijakan zona larangan terbang yang akan melarang semua pesawat yang tidak berizin untuk terbang di atas Ukraina, karena khawatir langkah itu akan menyeret Barat ke dalam perang.
Presiden Rusia Vladimir Putin hari Sabtu (5/3) memperingatkan bahwa Rusia akan mempertimbangkan deklarasi pihak ketiga yang menutup wilayah udara Ukraina sebagai tindakan bermusuhan. [ah/em/lt]